PENYAKIT KAWASAKI, INDAH NAMANYA, SERIUS ANCAMANNYA
PENYAKIT KAWASAKI, INDAH NAMANYA, SERIUS ANCAMANNYA
Bila tak ditangani dgn baik, penyakit ini bisa merusak arteri koroner dan berujung pd kematian.
Namanya memang manis, kawasaki, mirip dgn merek sepeda motor bikinan Jepang.Tapi jangan main-main dgn kawasaki yang satu ini.Sebab, ini penyakit yang bisa saja membawa maut.Lalu, kenapa disebut penyakit kawasaki (PK)? Ini disesuaikan dgn nama penemunya, Dr Tomisaku Kawasaki.Dialah yang pertama kali menemukan penyakit ini sekitar tahun 1967 di Jepang.Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak berumur dua bulan sampai lima tahun, dan dua kali lebih sering ditemukan pd anak laki-laki.
Di dunia kedokteran, penyakit ini memiliki nama tersendiri yaitu mucocutaneus lymph node syndrome (sindroma kelenjar getah bening mukokutaneus).Ini adalah suatu penyakit non-spesifik, tanpa agen infeksius tertentu, yang menyerang selaput lendir, kelenjar getah bening, lapisan pembuluh darah, dan "jantung".Di Indonesia sendiri, penyakit ini masih jarang terdengar.Walau begitu, bukan berarti tidak ada.Dr Najib Advani SpAK Mmed Paed, spesialis anak dan konsultan "jantung" anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, sudah menemukan sejumlah kasus PK di Indonesia.
Walau telah ditemukan hampir 40 tahun, tak serta-merta membuat penyakit ini mudah dikenali.Jangankan orang awam, para dokter pun kerap kesulitan mengenali.Mengapa begitu? Ini, lantaran gejala PK memang tidak khas.''Sepintas lalu mirip penyakit campak,'' tutur Najib, dokter yang juga menjadi staf pengajar pd Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).Najib sendiri mengaku baru 'bertemu' dgn penyakit ini di Indonesia pd tahun 1996.Selama hampir 10 tahun ini, ia telah menangani sekitar 10 penderita PK.Namun, jika dijumlah dgn penderita yang ditangani dokter-dokter lain di Indonesia, penderita PK di negeri kita diperkirakan sekitar 100 penderita.''Ini seperti gunung es.Yang tampak hanya di permukaan.Sangat mungkin banyak yang tidak ketahuan,'' kata pria yang pernah menjadi mahasiswa Dr Tomisaku Kawasaki ini.
Lalu, apa penyebab penyakit ini? Hingga kini, kata Najib, belum diketahui penyebab PK, apakah virus atau bakteri.''Di luar negeri, termasuk di Jepang pun belum diketahui penyebabnya.Yang pasti, hingga kini belum ada bukti bahwa penyakit ini menular.'' Karena belum diketahui penyebabnya, maka upaya pencegahan pun menjadi sulit dilakukan.Dalam hal ini, yang bisa dilakukan para orang tua adalah bersikap waspd, terutama bila si kecil yang masih balita menderita demam tinggi hingga 41 derajat celsius yang berlangsung cukup lama, minimal lima hari.Demam seperti ini merupakan salah satu gejala PK.
Demam yang merupakan gejala PK ini bersifat menetap dan tidak memberikan respon terhadap obat jenis asetaminofen maupun ibuprofen dalam dosis normal.Di samping itu, masih ada beberapa gejala lain yang biasanya muncul setelah demam tinggi tersebut.Gejala-gejala itu adalah: muncul bercak-bercak merah di badan, tangan, dan kaki.Mata, lidah, dan bibir menjadi merah seperti stroberi.Telapak tangan dan kaki bengkak, dan kulitnya mengelupas.Selain itu, terjadi pembesaran kelenjar getah bening di salah satu sisi leher.
Harus cepat ditangani
Penyakit apapun memang perlu ditangani secepatnya.Itupun berlaku pd PK.Menurut Najib, bila tak segera diobati, penyakit ini bisa berakibat lebih jauh yaitu menyerang "jantung".Akibatnya, "jantung" jadi rusak.''Setelah menderita penyakit ini lebih dari dua minggu, antara 20-40 persen sudah menyerang ke "jantung",'' kata Najib.Komplikasi ke "jantung" inilah yang membuat 1-5 persen penderita PK meninggal dunia.Namun di Indonesia, kata Najib, belum ada penderita yang meninggal dunia karena PK.Artinya, semua penderita masih bisa diobati dgn baik.
Tak cuma ke "jantung".PK juga bisa menimbulkan komplikasi lainnya yakni menyerang sendi panggul, ginjal, dan hati.Satu hal lagi yang patut diwaspdi, PK juga bisa membuat trombosit naik hingga mencapai 2 juta/m3.pdhal normalnya, trombosit seseorang hanya berada pd kisaran 200 ribu-400 ribu/m3.Kenaikan trombosit ini biasanya terjadi pd minggu kedua.Apa akibatnya jika terjadi kenaikan trombosit seperti ini? Darah menjadi lebih kental, dan ini bisa mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah di "jantung".
Walau ancamannya sangat serius, bahkan bisa merenggut nyawa, penyakit ini bisa diobati.Dokter biasanya akan memberi cairan imunoglobulin lewat infus, juga aspirin dosis tinggi lewat mulut.Setelah demam turun, biasanya dokter akan memberikan aspirin dalam dosis yang lebih rendah selama beberapa bulan untuk mengurangi risiko kerusakan arteri koroner dan pembentukan bekuan darah.
Lalu, seberapa besar peluang kesembuhan pasien PK? Jika tidak terjadi komplikasi "jantung", penderita bisa pulih secara sempurna.Namun, bila PK sudah menyerang "jantung" dan kondisinya parah, hal ini bisa meningkatkan risiko penyakit "jantung" koroner pd penderita saat dewasa kelak.Agaknya, penanganan yang segera dan cepat merupakan salah satu kunci utama untuk menghindarkan komplikasi serius yang bisa ditimbulkan PK.
sumber Penyakit Kawasaki, Indah Namanya, Serius Ancamannya : Republika.co.id
Penyakit Kawasaki, Indah Namanya, Serius Ancamannya