Sabtu, 23 Agustus 2008

Kera Pun Punya Dialek Berita Terkini

KERA PUN PUNYA DIALEK

KERA PUN PUNYA DIALEK

PARA peneliti di lembaga penelitian primata, Senin, mengatakan bahwa primata berteriak dalam "dialek" yang berbeda, tergantung atas tempat mereka tinggal, sekalipun mereka berasal dari kelompok spesies yang sama.

Nobuo Masataka, profesor ethology di Lembaga Penelitian Primata, Universitas Kyoto, dan peneliti lain mengkaji dari 1990 sampai 2000 dua kelompok "macaque" Yakushima (Macaca fuscata yakui), keduanya dari pulau Yakushima di Prefektur Kagoshima, dan menganalisis data.

Kelompok pertama terdiri atas 23 kera betina yang tinggal di pulau tersebut dan yang kedua, sebanyak 30 kera jantan keturunan dari kelompok spesies yang sama tapi dibawa dari pulau itu ke Gunung Ohira di Inuyama, Prefektur Aichi, pd 1956.Lembaga tersebut terletak di kota Inuyama.

Setelah membandingkan frekuensi suara dgn menggunakan ukuran pola suara mereka ketika mengkonfirmasi kehadiran mereka dalam kelompok; kelompok pulau Yakushima memiliki gelombang suara sekitar 110 hertz lebih tinggi dibandingkan rata-rata gelombang suara kera yang dibawa ke Prefektur Aichi, kata para peneliti itu.

"Di Pulau Yakushima, yang memiliki hutan lebat, suara dapat terserap oleh pohon dan daun, sehingga mereka telah menyesuaikan diri dgn lingkungan dan menjadi memiliki pola titi nada tinggi," kata Masataka."Sebaliknya, di Gunung Ohira, mereka mungkin jadi memiliki nada rendah karena pohon di daerah tersebut lebih sedikit."

Tak ada perbedaan data di antara kera dgn usia kurang dari enam bulan, tapi perbedaan muncul ketika mereka mencapai usia sekitar 10 bulan, yang sama dgn usia tiga tahun pd manusia, usia mereka menuntaskan kemahiran berbahasa mereka.

Nada suara kera yang berusia 18 tahun di Inuyama pd penelitian tahun 1990 sudah berbeda dari kera di Yakushima, dan para peneliti percaya kera tersebut sudah mengembangkan suatu "dialek" paling lambat pd 1972 ketika mereka berusia 10 bulan.

Hasil penelitian itu akan disiarkan pd jurnal ilmiah Jerman, Ethology, edisi Desember dan diterbitkan 5 Desember.

sumber Kera Pun Punya Dialek : Gatra.com
Kera Pun Punya Dialek

Pengawasan yang Sejati Berita Terkini

PENGAWASAN YANG SEJATI

PENGAWASAN YANG SEJATI

'Amir bin 'Abd Qois, seorang prajurit Muslim, ikut serta dalam perang Madain (Irak) tahun 16 H melawan pasukan Persia.Peperangan ini berakhir dgn kemenangan di pihak Muslimin.Usai perang, 'Amir menemukan bejana yang penuh emas.Rezeki besar itu kemudian tidak dia simpan untuk dimiliki sendiri.Harta tersebut dia serahkan kepd aqbadh (orang yang bertugas sebagai pengumpul harta pampasan perang atau ghanimah).

Aqbadh sangat terheran-heran ketika menerima ghonimah, karena sebelumnya dia tidak pernah menerima harta pampasan sebanyak itu.Dia pun bertanya, ''Apakah Anda mengambil sesuatu dari situ?'' 'Amir pun menjawab, ''Demi Allah SWT, kalau bukan karena Allah SWT, saya tidak akan meyerahkan ini semua.'' Aqbadh kembali bertanya, ''Lalu siapa namamu?'' 'Amir kemudian meninggalkan tempat tanpa menyebutkan namanya.Namun, akhirnya ia diketahui identitasnya karena dibuntuti salah seorang aqbadh.

Kisah tersebut memberikan keteladanan yang sangat baik tentang keyakinan seseorang terhadap pengawasan Allah SWT (lihat QS An Nisa [4]:1).Kapan saja dan di mana saja, sedang sendiri maupun berdua, atau bahkan bersama jutaan manusia, Allah SWT tetap Maha Mengetahui.Dalam Surat Al Mujadilah [58] ayat 7 Allah SWT berfirman, ''Tidaklah engkau ketahui bahwa Allah SWT mengetahui segala yang ada di langit dan yang ada di bumi?'' Bahkan, ketika berniat baik maupun berniat buruk, semestinya kita selalu merasa terkontrol, seperti yang dicontohkan 'Amir tersebut.Karena merasa selalu diawasi, 'Amir tidak mau sedikit pun mengambil emas yang ditemukannya itu.

Dalam kehidupan sehari-hari, baik di perkantoran, perbankan, instansi pemerintahan, lembaga bisnis, sedang dalam ruangan ujian, juga di tempat lain, kita mengakui tentang pentingnya sebuah kontrol.Hal itu diperlukan agar mekanisme seluruh kegiatan bisa berjalan dgn baik.Terjadinya tindakan anarkis, pengkhianatan, penyelewengan, kesewenang-wenangan, ketidakadilan, dan sebagainya itu disebabkan oleh lemahnya perasaan diawasi oleh Allah SWT.pdhal, sarana pengawasan yang disediakan untuk mengawasi manusia sangat luar biasa.Bumi yang kita pijak, malaikat, pancaindera yang kita punya, adalah sarana pengawasan yang disediakan oleh Allah SWT untuk manusia.

Dalam Surat Az Zalzalah [99] diungkapkan bahwa di hari akhir nanti bumi akan menceritakan segala yang dia saksikan.Sedang dalam Surat Fushilat [41] ayat 19-21 dikisahkan bahwa di hari perhitungan nanti pancaindera kita akan menceritakan segala hal yang telah dilakukannya.Penjelasan serupa juga terungkap dalam Surat Yasin [36] ayat 65.Sedangkan paparan soal pengawasan yang menggunakan sarana malaikat itu terungkap dalam Surat Al Infithar [82] ayat 10-12 dan Surat Qaf [50] ayat 16-18.Bila kita men-tadabburi ayat-ayat Al Qur'an tersebut, akan muncul kesadaran bahwa tidak ada ruang dan waktu yang terlewat sedikit pun, melainkan ada pengawasan yang superintensif, teliti, adil, dan detail.Jika demikian, lalu siapa yang berani lari dari pengawasan-Nya?

sumber Pengawasan yang Sejati : Republika.co.id
Pengawasan yang Sejati

Sepatu Buaya Berita Terkini

SEPATU BUAYA

SEPATU BUAYA

Seorang perempuan ingin memiliki sebuah sepatu dari kulit buaya.Diapun pergi ke toko sepatu dan kecewa karena mahalnya.

"Mahal amat sih," tanya si perempuan

"Kalau ingin murah ya menangkap buaya sendiri saja sana," ketus si pemilik toko.

Terinspirasi oleh perkataan si pemilik toko, perempuan tersebut pergi ke sungai besar di daerah situ sambil membawa senjata api.Beberapa saat kemudian si pemilik toko datang dan terkagum-kagum melihat tiga ekor buaya mati ditumpuk di pinggir sungai.Sementara itu si perempuan terlihat di tengah sungai sedang membidikkan senjatanya ke seekor buaya lainnya.

Suara tembakan terdengar, kemudian si perempuan menyeret buaya ke-empat ke pinggir sungai dan kemudian menyumpah , "Sialan. Yang ini juga nggak pakai sepatu.."

sumber Sepatu Buaya : Kapanlagi.com
Sepatu Buaya

Fisika Bulu Tangkis Berita Terkini

FISIKA BULU TANGKIS

FISIKA BULU TANGKIS

Pelajar SMA 3 Semarang mendapat penghargaan fisika Internasional melalui penelitian gerakan unik bola bulu tangkis.

Dhina Pramita Susanti, 16 tahun, siswi kelas dua SMA 3 Semarang, Jawa Tengah, pantas jadi kebanggaan.Kamis (9/6) pekan lalu, juri kompetisi fisika internasional The First Step to Nobel Prize in Physics yang ke-13 di Warsawa, Polandia, memutuskannya sebagai peraih medali emas.Ia pd Oktober mendatang akan menetap sebulan untuk melakukan riset di Institute of Physics Polandia, penyelenggara kompetisi itu.

Makalah Dhina begitu ia disapa tentang gerakan melengkung dari shuttlecock, bola dalam permainan bulu tangkis (kok), Curve Motion of a Shuttlecock.Ini termasuk penelitian pertama yang menjelaskan dinamika yang terjadi pd kok saat bergerak di udara.

Riset ilmiah itu diawalinya dgn mengamati permainan para atlet di klub PB Garuda di Semarang.Dhina merekam aksi mereka dgn handycam dari pinggir lapangan.Rekaman itu lalu dimasukkan ke peranti lunak komputer World In Motion 95.Program itu menghasilkan parameter kecepatan dan posisi kok terhadap waktu sebagai data penelitian.

"Melihat rekaman dari samping itu, terlihat sekali lintasan kok yang unik.Tak seperti bola sepak atau bola tenis yang parabola sempurna, lintasan kok bentuknya parabola tak sempurna," ujar Dhina.

Istilah parabola tak sempurna itu diciptakannya."Nggak tahu disebut apa, jadi saya pakai saja parabola tak sempurna," kata Dhina ketika ditemui Tempo di Lippo Karawaci, Banten, akhir pekan lalu.Saat itu Dhina bersama Anike Nelce Bowaire, siswa SMA 1 Serui, Papua, yang juga meraih medali emas di kompetisi yang sama, dilatih agar lancar berbahasa Inggris.

Sebelum makalah berbahasa Inggris itu dikirim ke Polandia pd akhir Maret silam, Dhina harus melalui seleksi tingkat nasional.pd seleksi pertama, Dhina membuat makalah berjudul The Influence Change of Temperature toward Magnetism yang masuk dalam lima besar.

"Kami berlima lalu dikumpulkan di Universitas Indonesia, Depok, dan diberi wejangan tenang cara melakukan penelitian yang baik.Setelah seminggu dibimbing, kami disuruh membuat makalah baru untuk diseleksi lagi," Dhina bercerita.

Makalah Dhina untuk seleksi kedua Analysis of Shuttlecock Movement in the Badminton Game dianggap bermutu dan orisinal oleh juri dari Kementerian Riset dan TEKNOLOGI.Ia pun menjadi salah satu dari tiga wakil Indonesia di ajang FS Internasional.

Ide meneliti kok diakui Dhina muncul dari kesukaannya dgn bulu tangkis."Tiap sore saya main bulu tangkis di lapangan dekat rumah," katanya.Ingin bergabung dgn klub, "Tapi tidak ada waktu," kata putri sulung Ir Sahid Yogasari dan Ir Sustanti ini.

Dari situ, Dhina terkagum dgn bentuk kok yang berbeda dari yang lain."Unik, setengah lingkaran, ada bulu-bulunya, dan lubang-lubang di bagian tengah."

Diskusinya dgn Profesor Yohanes Surya PhD, pembimbingnya, memunculkan pertanyaan, "Mungkin tidak bentuk yang unik itu mempengaruhi bentuk lintasan yang dibuatnya," katanya.Ternyata, hipotesis awalnya klop dgn hasil pengamatan lapangan.

Melalui buku Introduction to Classical Mechanics (1990) karya Atam Parkash Arya, yang dibacanya, Dhina mengetahui ada dua model gaya hambatan udara terhadap gerakan bola: model linier dan model kuadratik.dgn penelitiannya, Dhina menemukan bahwa kok lebih cocok masuk ke model linier, yakni gaya hambat udara sebanding linear dgn kecepatan, bukan sebanding dgn kuadrat kecepatan seperti pd bola sepak atau bola tenis.

Ini dibuktikannya melalui data pengamatan yang tak lebih dari 10 meter/detik."Cocok dgn teori yang menyebutkan kecepatan 25-32 meter/detik itu masuk model kuadratik, sedangkan di bawah 25 meter/detik masuk model linier," katanya.

Penelitian Dhina ini khusus untuk jenis pukulan melengkung, misalnya pukulan service, lob, atau netting."Untuk smes memang belum diteliti," kata Dhina, yang bercita-cita menjadi arsitek atau ahli nuklir.

Menurut Yohanes, penelitian Dhina bermanfaat untuk menganalisis berbagai pukulan dalam permainan bulu tangkis."Orang yang mau meneliti bulu tangkis tidak perlu memakai model kuadratik lagi karena sudah dapat dipastikan bahwa model gaya hambat udara untuk kok adalah linier," kata Dhina.

sumber Fisika Bulu Tangkis : Fisika.net
Fisika Bulu Tangkis

Muka Kena Kotoran Sapi Berita Terkini

MUKA KENA KOTORAN SAPI

MUKA KENA KOTORAN SAPI

Siman adalah seseorang yang suka mabuk-mabukan.pd suatu hari ketika ia sedang berjalan dalam keadaan mabuk ia tersandung sebuah batu dan akibatnya ia tersungkur ke tanah.

Tiba-tiba saja ia merasa bahwa mukanya menyentuh 'sesuatu yang empuk-empuk' lalu ia merabanya dan ia sadar bahwa yang di mukanya itu ternyatra tahi sapi, lalu gumamnya:

"Hm.Cleguk.Oh tahi sapi ya.Hm.Untung gak keinjek"

sumber Muka Kena Kotoran Sapi : Ketawa.com
Muka Kena Kotoran Sapi

Cinta dan Salam Berita Terkini

CINTA DAN SALAM

CINTA DAN SALAM

Islam adalah agama rahmatan lil 'alamin, mengajarkan cinta dan kasih sayang bagi seluruh alam.Islam bisa berkembang dan diterima tak lain karena ajarannya yang bijak, santun, dan penuh cinta.

Manusia diciptakan berlainan jenis kelamin, bersuku-suku, dan berbangsa-bangsa, agar mereka saling mengenal, membina cinta dan kasih sayang.''Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan Kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikanmu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya Kamu saling mengenal.'' (QS Al-Hujurat: 13).

Cinta dan kasih sayang merupakan entitas penting yang diyakini mampu mewujudkan kedamaian di muka bumi.Karenanya, Allah SWT membekali manusia dgn nafsu, daya cipta, rasa, dan karsa, sehingga muncul emosi, kemampuan berbudaya, dan menjalin kebersamaan.

''Dan berpegang teguhlah Kamu semuanya kepd tali (agama) Allah, dan janganlah Kamu bercerai-berai dan ingatlah akan nikmat Allah kepdmu ketika Kamu dahulu bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah Kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara.'' (QS Ali Imran: 103).

Persaudaraan ini diibaratkan seperti satu tubuh.Bila salah satu bagian sakit, maka seluruh tubuh juga turut merasakan sakitnya.''Demi Dzat yang diriku dalam tangan-Nya, kalian tidak masuk surga sampai kalian beriman.Dan kalian tidak beriman sampai kalian saling mencintai.Maukah kalian Kutunjukkan sesuatu yang membuat kalian saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.'' (HR Tirmidzi).

Demikian Rasulullah SAW menunjukkan kepd kita betapa Islam sangat memperhatikan hubungan antara manusia satu dgn lainnya.Ketika kita ingin mencapai surga, syarat yang harus dipenuhi adalah memiliki keimanan.Keimanan akan muncul ketika dalam diri kita ada cinta.

Sementara untuk memiliki cinta, tidak ada cara lain kecuali saling mengenal.Dan, salam merupakan metode awal yang dipilih oleh Islam sebagai mediator proses menuju perkenalan.

Sungguh ajaran ini adalah sesuatu yang humanis, mendasarkan aktivitas pd sisi terdalam kebutuhan batin manusia.Ini karena cinta dan salam melibatkan dimensi emosi yang menjadi kunci pengantar bagi kehangatan sebuah interaksi sosial.

Tampak ada sebuah sinergi yang akan terbangun apabila salam itu diucapkan dari lubuk hati.Dan ketika salam itu mendapat respons, berarti ada sebuah kepercayaan yang mulai muncul dari interaksi tersebut.Pertautan hati pun sudah dimulai.

Sungguh, salam adalah modal yang teramat murah.Untuk melakukannya tanpa harus menguras keringat.Namun, cinta, iman, persaudaraan, dan surga akan kita dapatkan hanya dgn mengamalkan salam.Suatu hal yang sangat sulit didapat dan tidak semua orang mampu memperolehnya, kecuali orang-orang yang beriman.

sumber Cinta dan Salam : Republika.co.id
Cinta dan Salam