AGEN PEMAIN HINGGA PASCA-KARIER
AGEN PEMAIN HINGGA PASCA-KARIER
Menurut Black's Law Dictionary, agen adalah persona yang mendapat wewenang dari orang lain untuk bertindak demi kepentingannya; seseorang yang dipercaya orang lain untuk mengatur bisnisnya.
Dalam olahraga, agen menyediakan jasa untuk seorang pemain. Setelah si pemain memberikan otoritas legal padanya, sang agen bertindak mewakili kliennya itu terutama yang berkaitan dengan bisnis.
Bisnis tersebut bisa berupa kontrak komersial dengan sponsor atau ikatan dengan klub pemilik terkini atau peminat. Ketika sang pemain masih sibuk dengan urusan sepakbola, agennya berlaku sebagai wakil dalam pembicaraan dengan pihak kedua.
Para agen ini juga berfungsi sebagai alat promosi. Dengan kewajiban menjaga nama dan citra pemainnya demi tujuan komersial, ia bertugas mempromosikan karier kliennya itu melalui relasi publik, peliputan media, sampai aktivitas amal.
Jangan heran bila kerap muncul pernyataan dari si perantara soal ketertarikan pihak lain pada sang pemain. Tujuannya jelas: menaikkan nilai sang klien. Bisa ditebak keuntungan si agen juga bertambah jika daya jual kliennya naik.
Jadi, adanya agen dalam olahraga, teristimewa sepakbola, profesional, berdampak pada naiknya harga jual dan gaji yang diterima. Lonjakan itu juga berpengaruh, walau tak langsung, pada grafik menanjak nilai transfer dan bayaran para pemain.
Toh jasa seorang agen tak melulu soal bertransaksi bisnis. Agen juga berkewajiban memberikan nasihat manajerial pada pemain . Dengan adanya agen, fokus pemain ke permainannya tak perlu buyar.
Pemain-Agen-Klub
Biasa Saling Tuding
Kehadiran agen sebagai pengantara di tengah-tengah pemain dan klub atau pihak lain tak jarang menelurkan perseteruan. Uang gemuk yang dipertaruhkan menjadi alasan utama.
Ketika bursa transfer dibuka, berita serangan verbal kubu klub ke arah agen atau sebaliknya bukan hal aneh. Biasanya klub mengkritik perilaku agen yang berusaha menjual kliennya dengan mahal. Tudingan agen ke klub berwujud upaya menahan si pemain.
Arsene Wenger menyorot aksi yang melibatkan media. "Saat kami menurunkan pemain muda, tim dan agen lain mulai memantau pemain Arsenal dan melepas isu ke media tentang kontrak yang lebih baik di tempat lain. Ini mengganggu kami," ucap Wenger.
Namun, jangan mengambil kesimpulan semua pemain senang dengan kehadiran perwakilan bernama agen. Gary Neville menyatakan keinginannya agar agen dihapus dari sepakbola.
"Itu membuat pemain tak bergantung pada kerja mereka," ucap Neville awal tahun lalu. Sebagai ganti agen, Neville mengedepankan Professional Footballer's Association . "Mereka lebih ingin memberi, bukan mengambil," katanya.
Neville kesal karena uang besar yang dibayarkan untuk agen praktis keluar dari sepakbola. "Klub atau pemain yang seharusnya menerima uang itu," tegas bek kanan Man. United ini.
Ya, fulus lagi-lagi menjadi alasan pertikaian. Namun, jangan samakan kondisi ini dengan pemecatan agen yang dilakukan para selebritas di Tanah Air, yang kebanyakan karena penilepan uang. Maklum sanksi untuk penggelapan uang sangat berat di Benua Biru. Salah sedikit, agen bisa terkurung bertahun-tahun, sama seperti orang--termasuk pemain--yang menggelapkan pajak.
sumber Agen Pemain Hingga Pasca-Karier : BolaNews.Com
Agen Pemain Hingga Pasca-Karier