Kamis, 24 Juli 2008

Agen Pemain Hingga Pasca-Karier Berita Terkini

AGEN PEMAIN HINGGA PASCA-KARIER

AGEN PEMAIN HINGGA PASCA-KARIER

Menurut Black's Law Dictionary, agen adalah persona yang mendapat wewenang dari orang lain untuk bertindak demi kepentingannya; seseorang yang dipercaya orang lain untuk mengatur bisnisnya.


Dalam olahraga, agen menyediakan jasa untuk seorang pemain. Setelah si pemain memberikan otoritas legal padanya, sang agen bertindak mewakili kliennya itu terutama yang berkaitan dengan bisnis.


Bisnis tersebut bisa berupa kontrak komersial dengan sponsor atau ikatan dengan klub pemilik terkini atau peminat. Ketika sang pemain masih sibuk dengan urusan sepakbola, agennya berlaku sebagai wakil dalam pembicaraan dengan pihak kedua.


Para agen ini juga berfungsi sebagai alat promosi. Dengan kewajiban menjaga nama dan citra pemainnya demi tujuan komersial, ia bertugas mempromosikan karier kliennya itu melalui relasi publik, peliputan media, sampai aktivitas amal.


Jangan heran bila kerap muncul pernyataan dari si perantara soal ketertarikan pihak lain pada sang pemain. Tujuannya jelas: menaikkan nilai sang klien. Bisa ditebak keuntungan si agen juga bertambah jika daya jual kliennya naik.


Jadi, adanya agen dalam olahraga, teristimewa sepakbola, profesional, berdampak pada naiknya harga jual dan gaji yang diterima. Lonjakan itu juga berpengaruh, walau tak langsung, pada grafik menanjak nilai transfer dan bayaran para pemain.


Toh jasa seorang agen tak melulu soal bertransaksi bisnis. Agen juga berkewajiban memberikan nasihat manajerial pada pemain . Dengan adanya agen, fokus pemain ke permainannya tak perlu buyar.


Pemain-Agen-Klub

Biasa Saling Tuding


Kehadiran agen sebagai pengantara di tengah-tengah pemain dan klub atau pihak lain tak jarang menelurkan perseteruan. Uang gemuk yang dipertaruhkan menjadi alasan utama.


Ketika bursa transfer dibuka, berita serangan verbal kubu klub ke arah agen atau sebaliknya bukan hal aneh. Biasanya klub mengkritik perilaku agen yang berusaha menjual kliennya dengan mahal. Tudingan agen ke klub berwujud upaya menahan si pemain.


Arsene Wenger menyorot aksi yang melibatkan media. "Saat kami menurunkan pemain muda, tim dan agen lain mulai memantau pemain Arsenal dan melepas isu ke media tentang kontrak yang lebih baik di tempat lain. Ini mengganggu kami," ucap Wenger.


Namun, jangan mengambil kesimpulan semua pemain senang dengan kehadiran perwakilan bernama agen. Gary Neville menyatakan keinginannya agar agen dihapus dari sepakbola.


"Itu membuat pemain tak bergantung pada kerja mereka," ucap Neville awal tahun lalu. Sebagai ganti agen, Neville mengedepankan Professional Footballer's Association . "Mereka lebih ingin memberi, bukan mengambil," katanya.


Neville kesal karena uang besar yang dibayarkan untuk agen praktis keluar dari sepakbola. "Klub atau pemain yang seharusnya menerima uang itu," tegas bek kanan Man. United ini.


Ya, fulus lagi-lagi menjadi alasan pertikaian. Namun, jangan samakan kondisi ini dengan pemecatan agen yang dilakukan para selebritas di Tanah Air, yang kebanyakan karena penilepan uang. Maklum sanksi untuk penggelapan uang sangat berat di Benua Biru. Salah sedikit, agen bisa terkurung bertahun-tahun, sama seperti orang--termasuk pemain--yang menggelapkan pajak.

sumber Agen Pemain Hingga Pasca-Karier : BolaNews.Com
Agen Pemain Hingga Pasca-Karier

Bosman-Ruling Binatang Apa Itu? Berita Terkini

BOSMAN-RULING BINATANG APA ITU?

BOSMAN-RULING BINATANG APA ITU?

Pelopor biasanya cepat mati. Pemeo tersebut tidak selalu benar, tapi berlaku untuk Jean-Marc Bosman. Ia adalah pemain yang berjasa melepaskan pemain-pemain profesional dari jeratan klub yang serakah nan haus uang. Tapi, lihatlah hidupnya sekarang.


Jean-Marc Bosman, pengubah wajah sepakbola. Insert: Bosman di 1995.


Lelaki Belgia yang kini berumur 43 tahun itu kini hidup sebatang kara dengan seekor anjing di rumah ibunya setelah ditinggal istri dan putrinya, yang tak tahan hidup pas-pasan.

Cerita berawal ketika di 1995 Bosman berselisih dengan klubnya, RFC Liege, karena melarangnya pindah ke Dunkerque meski kontrak sang pemain sudah habis. Ia akhirnya menghabiskan 1,05 juta pound untuk menyewa tim pengacara guna membawa kasus ini ke European Court of Justice .

Pada Desember di tahun yang sama ECJ mengabulkan tuntutan Bosman dengan dasar bahwa aturan transfer yang berlaku sebelumnya melanggar undang-undang ketenagakerjaan dan Treaty of Rome soal kebebasan untuk berpindah kerja dan berdomisili bagi warga Uni-Eropa di seluruh wilayah UE.

Hal yang menyedihkan, ternyata tahun 1999 Bosman baru mendapatkan kompensasi dari RFC Liege sebesar 300 ribu pound saja. Berkat aksi heroiknya itu, sang pemain malah menjadi musuh bersama klub-klub besar. Kariernya mandek karena dianggap punya bibit sifat pemberontak yang bakal menyulitkan manajemen klub.


Pada 1996 ia pun terpaksa pensiun dini setelah sempat bermain di Prancis, Belgia, dan kepulauan La Reunion. Ini adalah harga yang mahal untuk sebuah usaha mengubah wajah sepakbola, yang semula lebih berpihak pada korporasi ketimbang kepada employee.

Tanpa jasa Bosman, mungkin tak ada pemain yang kini bisa menikmati limpahan besarnya potongan kue uang transfer akibat kecenderungan sebuah klub untuk menjual pemain saat masih berharga mahal karena tengah terikat kontrak.

Klub-klub pun beroleh untung lantaran Real Madrid, Man. United, atau Chelsea bisa menggunakan sebelas pemain Uni Eropa berkualitas wahid tanpa batasan kebangsaan. Sebelum Bosman ruling berlaku, klub-klub Eropa hanya boleh menggunakan maksimal tiga pemain dari negara lain.

sumber Bosman-Ruling Binatang Apa Itu? : BolaNews.Com
Bosman-Ruling Binatang Apa Itu?

Analisis Rob Maul Transfer Pemain Abaikan Perekonomian Berita Terkini

ANALISIS
ROB MAUL


TRANSFER PEMAIN ABAIKAN PEREKONOMIAN

ANALISIS
ROB MAUL


TRANSFER PEMAIN ABAIKAN PEREKONOMIAN

Dari sudut pandang ekonomi, tak ada yang bisa menyangkal bahwa saat ini adalah masa sulit bagi masyarakat Inggris Raya. Aktivitas bisnis yang semula mekar mendadak merasakan efek finansial dari "credit crunch". Kekhawatiran publik menyangkut perekonomian global pun kian tumbuh.


Kenaikan harga bahan bakar dan pangan serta semakin lesu bisnis properti dalam enam bulan ke belakang menggambarkan penderitaan dan kondisi stres warga di lapisan berpendapatan terendah dengan kerja paling berat.


Meski begitu, sepakbola tampaknya menjadi bisnis yang sama sekali berbeda. Imbas kekhawatiran dunia terlihat relatif kurang berpengaruh. Pemain dengan level tinggi justru semakin kaya dari waktu ke waktu. Kendati pembelian overall mengalami penurunan di tahun ini, mereka yang berada di Premier League malah siap menghabiskan jutaan pound dalam upaya mengejar kesuksesan menjelang bergulirnya musim baru.


Sejak 30 Juni misalnya, cuma dalam enam transaksi transfer, lebih dari 47 juta pound sudah melewati rekening bank klub-klub papan atas negeri ini. Kita pantas berterima kasih pada gelombang pemilik klub asing yang kaya raya. Juga pada kenaikan hak siar televisi.


Tren ini akan terus berlanjut sampai ditutupnya jendela transfer. Anda meragukan saya? Masih butuh bukti lebih dari kegilaan tanpa belas kasihan ini? Well, tengok saja situasi yang menyelimuti Ronaldo de Assis Moreira atau pemain yang lebih populer dengan sebutan Ronaldinho.


Tatkala secara resmi Barcelona tampak hendak mengakhiri kerjasama 5 tahun dengan gelimang trofi bersama Ronaldinho, setelah musim terakhir yang mengecewakan akibat pesta tengah malam dan menurunnya kebugaran, perang tawaran yang melibatkan klub-klub besar dunia pun tak terelakkan.


Saat beritanya dikonfirmasi , kakak sekaligus agen pemain yang meraih gelar juara dunia bareng Brasil ini diinstruksikan untuk bernegosiasi guna mendapatkan deal dengan keuntungan finansial terbaik. Untuk pemain 28 tahun, yang setidaknya masih memiliki sisa tiga hingga empat tahun sebelum betul-betul habis, harusnya tidak sulit.


Pilihan tujuan tampaknya bakal tanpa ujung. Tapi, faktanya Manchester City, tim terbaik kesembilan di Premier League, yang justru menjadi pelari terdepan dalam perburuan tanda tangan. Tak ayal, ini pun menjadi kisah transfer terbesar tahun 2008, sejauh ini.


Ingat, Ronaldinho dua kali terpilih sebagai pemain terbaik dunia versi FIFA. Ia dipilih ribuan pelatih dan kapten tim dunia dan juga dianggap sebagai salah satu aset pemasaran terbaik di dunia sepakbola.

Sebaliknya, City merupakan klub semenjana yang tak pernah merebut gelar sejak 1976, klub yang 10 tahun lalu terdegradasi ke divisi II. Rasanya kita tak akan mampu menemukan hubungan yang lebih aneh lagi.


Kunci dari pengejaran tanpa lelah mereka adalah kemauan keras Thaksin Shinawatra, pemilik dan mantan perdana menteri Thailand, yang ingin membeli "galactico" pertama.


Dua pertemuan pendahuluan terjadi pada April. Sejak itulah diskusi lanjutan muncul. Ironisnya, pekan lalu Ronaldinho manolak tawaran gaji 200 ribu pound per pekan. Jika tawaran ini benar dan diterima, tak hanya akan menciptakan rekor dunia gaji, ia juga merusak kemapanan struktur gaji di Premier League.


Menolak tawaran fantastis City, berarti Ronaldinho memandang masa depannya, yang masih menggantung, ada di tempat lain. Mungkin saja Chelsea, yang memiliki keuangan tak terbatas. Di sini ia akan menjadi amunisi impian dari rencana The Blues untuk mendominasi dunia.

Dinho pun akan dengan mudahnya mendapat segala keinginan mengingat Roman Abramovich, yang pernah menawarkan harga 54,5 juta pound 3 tahun lalu, adalah penggemar beratnya.

Sepertinya London lebih cocok lantaran pertemuan dengan mantan pelatih Brasil, Luis Felipe Scolari, juga kerja sama bareng Deco. Ditambah EPL, yang mampu menyedot pemirsa paling banyak, Inggris bisa menjadi landasan terbaik Dinho guna pamer kualitas.


Dari perspektif pemasaran, Chief Executive FA, Richard Scudamore, tentu akan sangat senang dengan kehadiran Ronaldinho. Apalagi beberapa pemain teras liga seperti Cristiano Ronaldo, Emmanuel Adebayor, dan Frank Lampard siap hijrah.


Dalam waktu dekat ini, diharapkan transfer saga Cristiano bakal mencapai klimaks. Dengan pencapaian komplet bersama United, Ronaldo mulai mencari kemungkinan bermain di tempat lain. Tak bisa disangkal bahwa tawaran uang lebih, didapat dalam iklim Spanyol yang lebih hangat, sangat menggoda.

Loyalitas terlupakan. Dua musim lalu, United mendukung habis Ronaldo, yang dimusuhi media lantaran dinilai telah menyebabkan terusirnya Wayne Rooney di perempatfinal PD 2006. Rasanya adil untuk menyebut kualitas tinggi Ronaldo ini adalah buah dari kerja keras tim pelatih United di Carrington.


Uang jelas menjadi faktor penentu. Tapi, persepakbolaan Inggris adalah kubu yang kalah. Kepergian Ronaldo, Adebayor, dan Lampard, yang secara total mengoleksi 65 gol musim lalu, bakal dirindukan publik.


Meski demikian, tidak seluruhnya akan berakhir sedih. Beberapa talenta spesial siap mendarat, seperti Didier Digard yang dibeli Middlesbrough, Jose Bosingwa yang digiring Chelsea, serta Giovani Dos Santos dan Luka Modric yang dibawa Tottenham.


Sangat menarik menunggu bergulirnya liga. Untuk sementara waktu, lupakan "credit crunch", abaikan keharusan untuk berhemat. Sepakbola, seperti yang telah terjadi selama 16 tahun terakhir, mengoperasikan kebijakan finansial berbeda dibanding bisnis lain.

sumber Analisis
Rob Maul


Transfer Pemain Abaikan Perekonomian : BolaNews.Com
Analisis
Rob Maul


Transfer Pemain Abaikan Perekonomian

Perekrutan Atlet Beasiswa PB Djarum Peserta Membludak Berita Terkini

PEREKRUTAN ATLET BEASISWA PB DJARUM PESERTA MEMBLUDAK

PEREKRUTAN ATLET BEASISWA PB DJARUM PESERTA MEMBLUDAK

Perekrutan atlet beasiswa bulutangkis PB Djarum tahun ini berlangsung di luar dugaan. Jumlah peserta mengalami peningkatan yang fantastis karena melonjak dua kali lipat dari tahun lalu. Hal ini menunjukkan tingginya animo atlet muda untuk diterima dan dibina oleh PB Djarum.


"Kami tidak menyangka ternyata antusiasme masyarakat pada program ini begitu tinggi. Hal ini bisa dilihat dari peserta yang mendaftar mengalami kenaikan dua kali lipat dibanding tahun lalu," kata F.X. Supanji, Ketua PB Djarum.


Para calon atlet dari seluruh penjuru Nusantara itu datang dengan harapan dapat bersaing memperebutkan beasiswa bulutangkis. Fasilitas beasiswa membebaskan pungutan biaya, dari mulai pendaftaran, pembinaan dari pelatih bertaraf internasional, asrama, perjalanan, hingga akomodasi dalam setiap mengikuti turnamen tingkat nasional dan internasional, menjadi daya tarik bagi calon atlet.


Mutasi Transfer


Kegiatan seleksi dilakukan di GOR Djarum, Jati, Kudus, Sabtu . Hingga hari H, tercatat jumlah peserta mencapai 445. Yang lolos seleksi pada hari pertama sebanyak 82 orang, terdiri dari 52 putra dan 30 putri. Jumlah ini akan menyusut sampai seleksi akhir, Jumat .


"Dalam merekrut kami tak punya target jumlah peserta, yang penting bagus," kata Supanji.

Mereka yang direkrut adalah atlet berusia 11-14 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk menerima atlet berusia di atas 14 tahun yang memiliki prestasi bagus di PB lain.

"Syaratnya sesuai prosedur yang telah ditetapkan PBSI, istilahnya mutasi transfer," tambahnya.

Lantas, mengapa yang dipilih berusia maksimal 14 tahun?

"Karena kami ingin mengadakan pembibitan dari yang kecil dulu. Kalau usianya sudah 15 tahun, biasanya mereka yang sudah berprestasi," jelas Supanji.


Ia berharap adanya kaderisasi berupa pembibitan atlet di lingkungan PB ini akan mencetak pebulutangkis unggul dan berprestasi serta cabang ini bisa menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.


"Walaupun Tim Piala Thomas dan Uber gagal, animo masyarakat kita terhadap bulutangkis masih cukup tinggi. Terbukti jumlah pendaftar meningkat dua kali lipat dari tahun lalu," tandasnya.

sumber Perekrutan Atlet Beasiswa PB Djarum Peserta Membludak : BolaNews.Com
Perekrutan Atlet Beasiswa PB Djarum Peserta Membludak

Jual-Beli Pemain Sepakbola Bukan Perdagangan Manusia Berita Terkini

JUAL-BELI PEMAIN SEPAKBOLA BUKAN PERDAGANGAN MANUSIA

JUAL-BELI PEMAIN SEPAKBOLA BUKAN PERDAGANGAN MANUSIA

Pantaskah sebuah komunitas beradab membiarkan hatinya mengeras dan tidak terusik sebuah sistem perdagangan manusia yang berjalan layaknya kita memperjualbelikan seekor sapi?


Pertanyaan retoris yang terangkum dari koran-koran Inggris di 1963 itu mungkin sekarang terdengar aneh karena yang tengah dibicarakan adalah mekanisme transfer pemain dalam sepakbola.

Akan tetapi, polemik soal praktik jual-beli pesepakbola amat wajar terjadi lantaran aturan baku tertulis soal olahraga bola sepak pun saat itu baru berumur 25 tahun saja.

Perdebatan pun tidak kunjung surut karena Pengadilan Tinggi Inggris di tahun yang sama menyatakan transfer pemain sebagai sesuatu yang ilegal karena merendahkan martabat manusia!


Fenomena ini menjadi ironi karena dua tahun sebelumnya pembatasan gaji maksimum pemain baru saja dihapus di Inggris karena terbukti Liga Italia, yang menerapkan regulasi apa pun soal upah, justru atmosfer sepakbolanya berkembang jauh lebih baik.

Football Association memang ingin sepakbola menjadi lahan bisnis yang etis, tapi uang di dunia football memiliki pikirannya sendiri. Kini FIFA telah mengatur masalah transfer yang sifatnya global dalam pengertian bisnis maupun etis.

Transfer kini dipahami sebagai sebuah aksi yang terjadi ketika seorang pemain berpindah klub. Secara legal dan bisnis, maknanya adalah memindahkan registrasi kepemilikan seorang pesepakbola bayaran dari satu klub ke klub lain.

So, di mana letaknya makna etika dalam sistem ini? FIFA mengenal mekanisme solidaritas untuk masuk ke area tersebut. Seorang pemain yang terikat kontrak diatur agar hanya bisa pergi bila klubnya setuju membatalkan perjanjian tertulis yang telah disepakati sebelumnya.

Sebagai sebuah kompensasi pembatalan kontrak, sang pemain atau klub lain yang membeli pesepakbola bersangkutan harus membayar sejumlah uang. Nah, jumlah fulus kompensasi tersebutlah yang kita kenal dengan sebutan "harga transfer".

Sebagai komponen dalam sebuah proses perjanjian transfer, pemain dan semua agen yang terlibat di dalamnya mendapatkan persentase dari harga transfer di atas. Besarnya proporsi bayaran untuk tiap-tiap pihak amat tergantung aturan yang diterapkan federasi sepakbola tempat di mana klub-klub yang terlibat bernaung.

Bosman vs Uang Pembinaan


Ambil contoh dalam proses tranfer gelandang Belanda, Orlando Engelaar, dari Twente ke Schalke . Yang berlaku bagi Engelaar dan agennya adalah aturan persentase pembayaran yang dibuat KNVB dan DFB .

Khusus di Spanyol , untuk pemain yang kontraknya telah kadaluwarsa sejak awal ditetapkan aturan bahwa mereka bebas pindah ke klub lain dengan gratis. Kini aturan ini berlaku mendunia sejak FIFA mengadopsi aturan Bosman pada 1995.


Setelah revolusi tersebut bergulir, kini klub yang memasang tarif transfer untuk seorang pemain yang tak lagi terikat kontrak dinyatakan melanggar hukum.

Akan tetapi, sebagai bentuk solidaritas bagi klub-klub kecil yang berjasa membina seorang pesepakbola belia, FIFA dan dan UEFA masih mengharuskan adanya kompensasi dalam transfer seorang pemain U-23 yang bebas kontrak. Etis 11qazkan?


POIN-POIN PENTING FIFA

----






Seorang pemain profesional adalah yang memiliki kontrak tertulis dengan sebuah klub dan dibayar lebih besar dibandingkan pengeluaran pribadinya selama aktif bersepakbola. Semua pemain dengan kondisi lain dikategorikan amatir .

Seorang pemain profesional atau amatir harus terdaftar pada sebuah asosiasi nasional untuk bermain bagi hanya sebuah klub dalam suatu kejuaraan resmi. Saat mendaftar, ia terikat aturan FIFA, konfederasi, dan asosiasi.

Seorang pemain maksimum hanya bisa didaftarkan sebagai milik tiga klub secara bergantian dalam semusim. Pada periode itu pemain tersebut hanya boleh bermain maksimal untuk dua klub yang berbeda.

Seorang pemain hanya bisa didaftarkan pada salah satu dari dua kesempatan tahunan pada asosiasi yang relevan, kecuali bila pemain yang didaftarkan berstatus tanpa klub .

Saat didaftarkan, pemain harus menyertakan paspor, salinan kontrak, dan salinan International Transfer Certificate , yang dikeluarkan asosiasi asal pemain . ITC tidak diperlukan bila pemain berumur di bawah 12 tahun. .

Seorang pemain profesional bisa dipinjamkan ke klub lain dengan perjanjian yang ditandatangani ketiga pihak yang terlibat. Masa peminjaman minimal adalah antara dua masa regristrasi tahunan. Pemain pinjaman tidak boleh dijual oleh klub peminjam.

Sebuah kontrak antara seorang profesional dan sebuah klub hanya bisa dibatalkan karena habisnya masa berlaku perjanjian atau karena kesepakatan bersama.

Pembatalan sebuah kontrak tanpa terjadinya sebuah pelanggaran oleh klub atau seorang pemain harus disertai pembayaran kompensasi. Besarnya kompensasi tergantung klausul dalam kontrak atau kesepakatan antara pemain dan klub-klub yang terlibat. , ANATOMI SEBUAH TRANSFER


Sebuah klub mengajukan penawaran tertulis untuk membeli seorang pemain. Penawaran ditujukan pada klub pemilik hingga diterima sebuah angka yang disepakati atau tawaran dibatalkan. Klub-klub yang terkait dapat diwakili seorang agen untuk proses ini.

Bila terjadi kesepakatan soal harga dan mekanisme pembayaran, klub pemilik harus mengizinkan calon pembeli berbicara dengan pemain atau agennya. Negosiasi di level ini membahas isu profesional dan finansial seperti signing-on fee , jumlah gaji, level kenaikan gaji, bonus loyalitas, bonus penampilan, eksploitasi nilai komersial pemain oleh klub, dan panjang masa kontrak.

Setelah negosiasi calon pembeli dan pemain atau agennya menghasilkan kesepakatan, dilakukan tes kesehatan.

Pemain yang lulus tes kesehatan harus melengkapi dan menyerahkan dokumen transfer seperti paspor, salinan kontrak, dan ITC pada asosiasi nasional. Pendaftaran ini bisa diwakili calon pembeli lewat administratur liga atau langsung ke pihak asosiasi.

Setelah pendaftaran dinyatakan diterima pihak asosiasi, proses transfer bisa dinyatakan selesai. Bila ada ganjalan di proses akhir ini, kontrak yang telah ditandatangani antara pemain dan calon pembeli bisa batal secara otomatis dan pemain tetap menjadi milik klub awal dengan menjalani kontrak sebelumnya. ,

sumber Jual-Beli Pemain Sepakbola Bukan Perdagangan Manusia : BolaNews.Com
Jual-Beli Pemain Sepakbola Bukan Perdagangan Manusia

Upaya Pendongkelan Laporta Dimulai sejak Hari Pertama Berita Terkini

UPAYA PENDONGKELAN LAPORTA DIMULAI SEJAK HARI PERTAMA

UPAYA PENDONGKELAN LAPORTA DIMULAI SEJAK HARI PERTAMA

Sejak terpilih sebagai el presidente Barcelona Juni 2003, Joan Laporta tampak belum bisa tidur nyeyak. Masalah yang menimpa dirinya seolah tak pernah berhenti. Mulai tuduhan keterlibatan sang adik ipar dengan rezim Jenderal Franco hingga upaya pendongkelan yang disusun para oposan Laporta.


Kursi sah Joan Laporta, tak pernah berhenti digoyang.


Juni 2005, beberapa hari setelah Barca meraih trofi La Liga pertama sejak lima 5 tahun nirgelar, adalah kali pertama Laporta diminta mundur. Sandro Rosell, wakil Laporta kala itu, bersama 4 direktur klub, menilai Laporta mulai berlaku otoriter.


Waktu itu Laporta sukses menggaet suara publik. Sebaliknya Rosell dkk. terdepak dari Camp Nou. Namun, hanya berselang 4 bulan, Laporta kembali digoyang. Nama Alejandro Echevarria, adik istri Laporta, ada di dalam daftar anggota Francisco Franco Foundation, musuh masyarakat Catalonia.


Karena mantan dewan direksi yang terdepak punya bukti tertulis soal kebenaran data tersebut, akibatnya Laporta mesti mengusir sang adik ipar dari kursi direktur. Setahun berlalu. Barca meraih gelar ganda, di La Liga dan Liga Champion.


Ternyata itu belum cukup. Pemilihan ulang menjadi agenda yang diusung para oposan. Alasan mereka, delapan hari pada Juni 2003 sudah dihitung tahun pertama Laporta di bangku presiden. Artinya periode sang presiden resmi habis per Juli 2006.


Untung Laporta punya tiga trofi sebagai tameng perang. Karena itu, saat pilpres direncanakan digelar September 2006, ia unggul mutlak di babak kualifikasi lantaran tak ada lawan yang setara.


Kini situasi berbalik 180 derajat. Laporta tak punya tameng cukup tebal alias catatan prestasi guna melawan desakan mundur. Terbukti ada 60,60% suara yang merasa keberatan dengan kinerja kubu Laporta. Berhubung perlu 66,6% untuk pemecatan otomatis, Laporta masih bisa bertahan.


Dengan segala kekuatan tersisa, Laporta menyuarakan niat mempertahankan kursinya. Maklum sempat berembus isu bahwa ia bakal mundur pekan ini. "Saya tak pernah memiliki niat untuk mundur. Kami masih menjadi pemimpin sah sehingga berusaha mengembalikan ketenangan di dalam klub," tegas Laporta.


Cruyff, Pendukung Sejati


Yang satu adalah presiden klub, sementara yang satu lagi pernah menyumbangkan prestasi super besar saat melatih klub bernama Barcelona. Ternyata kedua sosok penting El Barca ini memiliki kesamaan mutlak saat datang bareng untuk memberi suara pada referendum di Camp Nou, akhir pekan lalu.


Ya, mereka tak lain adalah Joan Laporta dan Johan Cruyff. Sungguh ironis karena kesamaan yang dimaksud di atas berupa siulan dan cemoohan dari pendukung fanatik Barca yang berada di sekitar Camp Nou. Kebetulan keduanya selalu saling dukung jika ada nada sumbang di media massa.


"Sangat tidak adil jika Laporta mengalami kekalahan mosi dalam referendum, setelah apa yang ia lakukan dalam lima tahun terakhir, hanya karena Barca tak memenangi apa-apa pada dua musim ke belakang," ujar Cruyff, yang juga bertindak sebagai penasihat Laporta, pada diario.


Meski secara prosedural langkah ini demokratis, situasi besarnya sangatlah buruk bagi citra Barcelona. "Segalanya negatif untuk klub, meski kondisi tim akan tak terpengaruh karena kami sedang tidak berada di pertengahan musim," lanjut pelatih era 1988-1996.


Kata pria Belanda itu lagi, di dalam sepakbola, kita tak pernah boleh menilai sesuatu hasil dalam basis bulan demi bulan. Penilaian harus dilakukan tahun per tahun atau bahkan dua sampai tiga tahun sekali. Fluktuasi sah terjadi dalam periode singkat asalkan hasil di akhir periode panjang tercapai.


Anggaran 380 Juta Euro

Datang dari Mana?


Sumber di ibu kota Catalonia menyebut bahwa Barcelona memiliki dana 380 juta euro untuk dibelanjakan. Jika benar, artinya angka ini bakal menjadi rekor dana terbesar sepanjang sejarah altas-bajas Los Azulgranas.


Dari mana datangnya kucuran fulus ini? Mengingat profit bersih Barca musim lalu hanya 15 juta euro, amat mungkin sebagian uang akan datang dari sektor penjualan pemain lama.


Pemasukan pasti senilai 16,09 juta sudah datang dari transfer Deco ke Chelsea , dan Giovani Dos Santos ke Tottenham Hotspur . Konon bakal menyusul angka-angka dengan minimal 2 digit dari penjualan Samuel Eto'o dan Ronaldinho.


Dua nama ini sudah diketahui umum tak masuk proyeksi pelatih baru Pep Guardiola untuk musim 2008/09. Meski begitu, minus 48,28 juta euro sudah menghadang menyusul pembelian Daniel Alves dan Martin Caseres dari Sevilla dan Villarreal.


Lalu dari mana datangnya pemasukan lain? Barca menyorot pada kenaikan persentase trading tahunan. Musim lalu angkanya menyentuh 315 juta euro. Dengan paket penjualan hak siar baru, Barca berharap selisih biaya operasional akan jauh lebih besar.


Mencari No. 9 Anyar


Dengan semakin santernya kepergian Samuel Eto'o, yang dipicu omongan Pep Guardiola bahwa sang striker tak lagi punya tempat di tim inti Barca, akan sangat menarik untuk menyikapi para calon pengganti pria Kamerun yang menyabet el pichichi 05/06 tersebut.


Semula Thierry Henry adalah favorit terkuat. Akan tetapi, dengan berlalunya musim 07/08, di mana bomber Les Bleus ini lebih sering menyisir sektor kiri, maka amat mungkin Barca akan berburu ujung tombak baru.


Bersama Lionel Messi di sisi kanan, Henry akan mengapit sang lone striker. Itu pun jika Guardiola masih mengadopsi patron baku 4-3-3 yang lekat dengan Frank Rijkaard, pendahulunya. Siapkah Bojan Krkic? Terlepas dari sensasi 10 gol yang ia bukukan musim lalu, publik tampak masih ragu.


Siapa-siapa saja kandidatnya? Ada empat nama terdepan: Emmanuel Adebayor, David Villa, Didier Drogba, dan Klas-Jan Huntelaar. Diego Milito, David Trezeguet, dan Andrei Arshavin ada di lapis kedua. Semua masih berpotensi masuk dengan catatan kemapanan Laporta tak lagi diusik. Pasalnya, sang presiden mengingatkan bahwa jika sampai ia turun, berarti semua negosiasi yang sempat dibangun untuk mendekati nama-nama tersebut bakal sia-sia.

sumber Upaya Pendongkelan Laporta Dimulai sejak Hari Pertama : BolaNews.Com
Upaya Pendongkelan Laporta Dimulai sejak Hari Pertama