Rabu, 20 Agustus 2008

Antisipasi Tertularnya "flu burung" Berita Terkini

ANTISIPASI TERTULARNYA "FLU BURUNG"

ANTISIPASI TERTULARNYA "FLU BURUNG"

"flu burung" kembali menghantui, setelah Jakarta ditetapkan sebagai daerah dgn status Kejadian Luar Biasa (KLB) menyusul bertambahnya kasus "flu burung" (avian influeanza), Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari kembali menetapkan status yang sama, dgn skala nasional.

Mencermati bahaya tersebut berikut ini beberapa petunjuk mengantisipasi tertularnya "flu burung" bagi penduduk yang tinggal di daerah yang tertular "flu burung".Penyebaran "flu burung" di daerah yang tertular bisa dicegah dgn menghindari kontak dgn ayam, bebek dan unggas lainnya kecuali sangat perlu.Ini adalah cara terbaik mencegah infeksi oleh "flu burung".Anak anak memiliki resiko yang lebih tinggi karena mungkin mereka lebih banyak bermain di tempat di mana unggas berada.

Untuk mencegah penularan "flu burung", ajarilah anak anak untuk mengikuti petunjuk berikut:

- Hindari kontak dgn unggas jenis apapun, dgn bulu-bulunya, kotoran maupun limbahnya.

- Jangan memelihara unggas sebagai hewan kesayangan.

- Cucilah tangan dgn air dan sabun setiap sesudah bersentuhan dgn unggas.

- Jangan tidur di dekat tempat pemeliharaan unggas.

- Jangan memindahkan unggas baik yang hidup maupun yang mati dari satu tempat ke tempat lain, bahkan sekalipun Anda kira unggas tersebut sehat.

- Menangani unggas di daerah tertular harus dilakukan ditempat, tanpa memindahkannya ke luar dari area tersebut.

- Jangan memasak unggas berasal dari daerah tertular untuk makanan keluarga maupun hewan peliharaan Anda.Penyembelihan dan penanganan unggas tersebut untuk makanan adalah berbahaya.

- Apabila Anda secara tidak sengaja kontak dgn unggas di daerah tertular, seperti misalnya menyentuh badan unggas, feses atau kotoran unggas yang lain, atau berjalan di atas tanah di mana ada kotoran unggasnya:

~ Cucilah tangan sampai bersih memakai air dan sabun sesudah setiap kontak.

~ Lepaskan sepatu di luar rumah dan dibersihkan.

~ Periksa suhu tubuh Anda sekali setiap hari selama 7 hari.Apabila Anda demam (di atas 37.5°C), periksakan diri Anda ke dokter atau ke rumah sakit terdekat dgn segera.

Penanganan yang benar terhadap unggas sakit atau mati yang diduga karena "flu burung" merupakan kontrol yang penting untuk mencegah penyebaran penyakit, dgn:

- Anak anak di jaga agar tidak mendekati unggas yang sakit atau mati.

- Apabila Anda harus menangani unggas yang mati atau sakit, pakailah alat pelindung, seperti masker, goggle (pelindung mata), sepatu boot, sarung tangan.Jika peralatan tersebut tidak tersedia, gunakan kain/sapu tangan untuk menutup mulut dan hidung, pakailah kaca mata, gunakan tas plastik sebagai sarung tangan dan pembungkus sepatu dan mengikatnya pd pergelangan tangan dan kaki dgn karet.Pakailah baju overall yang bisa dicuci.

- Apabila Anda baru pertama kali mendapati unggas yang sakit atau mati dan tidak yakin situasinya, segera beritahu petugas yang berwenang dan serahkan penangan unggas tersebut kepd ahlinya.

Dekontaminasi kebun atau kAndang ayam akan membantu menghambat penyebaran penyakit

- Apabila mungkin, mintalah jasa petugas yang ahli untuk membantu dekontaminasi kebun atau kAndang ayam.

- Apabila hal itu tidak mungkin, dan Anda harus mengejakannya sendiri, pakailah perlengkapan untuk melindungi mata, kepala, tangan, kaki dan bagian bagian lain yg tidak tertutup pakaian.

- Unggas yang mati harus dikubur dgn aman

- Pembersihan yang efektif akan menghilangkan bulu-bulu atau feses yang tertinggal di kAndang.

- Virus flu bisa bertahan untuk sementara waktu di bahan bahan organik, jadi melalui pembersihan total dgn deterjen merupakan langkah yang amat penting.Semua bahan organic harus disingkirkan dari kAndang ayam sedapat mungkin.

- Oleh karena area terbuka (pekarangan) yang digunakan untuk memelihara unggas sulit untuk di bersihkan ataupun didesinfeksi, unggas sebaiknya ditiadakan dari area tersebut selama paling sedikit 42 hari untuk membiarkan radiasi ultraviolet menghacurkan sisa-sisa virus.Periode pengosongan ini perlu diperpanjang pd musim dingin (hujan).

- Penyemprotan desinfektan pd tumbuh tumbuhan di pekarangan/kebun maupun pd tanah hampir tidak ada gunanya, karena bahan kimia tersebut akan

diinaktifkan oleh bahan organic.Pengupasan lapisan tanah biasanya tidak dianjurkan kecuali bila kontaminasi feses pd tanah tersebut sangat berat.

Unggas yang mati dan feses/kotorannya harus dikubur

- Sedapat mungkin, mintalah bantuan dari petugas peternakan setempat bagaimana cara mengubur bangkai unggas dgn aman.

- pd waktu mengubur bangkai unggas dan fesesnya, usahakan untuk tidak menimbulkan debu.Semprotlah terlebih dahulu area penguburan dgn air untuk melembabkan.Kuburlah bangkai unggas dan fesesnya dgn kedalaman paling sedikit 1 meter.

- Setelah bangkai unggas telah dikubur dgn benar, bersihkan seluruh area dgn seksama menggunakan deterjen dan air.Virus flu relatif bisa dimatikan oleh berbagai jenis deterjen dan desinfektan.

Pakaian pelindung yang terkontaminasi harus ditangani dgn benar atau dimusnahkan

- Setelah area dibersihkan, lepaskan semua perlengkapan pelindung dan cucilah tangan dgn air dan sabun.

- Cucilah pakaian menggunakan air panas atau air sabun yang hangat.Jemurlah dibawah sinar matahari.

- Letakkan sarung tangan bekas pakai dan benda benda lain yg akan dimusnahkan ke dalam kantung plastic untuk dimusnahkan dgn aman.

- Bersihkan semua perlengkapan yang bisa dipakai kembali seperti misalnya sepatu boot dan kaca mata pelindung menggunakan air dan deterjen, tapi jangan lupa untuk mencuci tangan setelah memegang benda benda tersebut.

- Benda benda yang tidak dapat dibersihkan dgn baik harus dimusnahkan.

- Bersihkan badan/mandi dgn air dan sabun, jangan lupa mencucilah rambut Anda

- Hati hati untuk tidak menyentuh lagi pakaian atau benda yang terkontaminasi, atau mengotori lagi area yang telah dibersihkan.

- Yang paling penting, cucilah tangan setiap selesai menangani benda benda yang terkontaminasi.

Dekontaminasi alas kaki/sepatu

- Setelah berjalan di area yang mungkin terkontaminasi (misalnya: peternakan, pasar, kebun tempat memelihara ayam), bersihkan sepatu sebaik mungkin menggunakan

air dan sabun.

- pd saat membersihkan sepatu, berhati hati agar tidak ada kotoran yang terpercik ke wajah atau ke baju.Pakailah kantong plastik untuk melindungi tangan, lindungi mata dgn kaca mata (goggles), tutuplah hidung dan mulut dgn kain/saputangan.

- Tinggalkan sepatu dan sepatu boot di luar rumah sampai kita merasa yakin sepatu tersebut sudah benar- benar bersih.

Orang orang yang menderita gejala flu/pilek sebaiknya lebih berhati hati

- WHO percaya bahwa sangatlah penting untuk mencegah

penyebaran flu manusia pd area yang terkena "flu burung".Apabila flu manusia dan "flu burung" saling kontak, ada resiko terjadinya pertukaran materi genetis yang bisa menimbulkan terbentuknya jenis virus baru.

- Setiap orang yang sedang menderita flu/pilek haruslah berhati hati dgn kotoran dari hidung(ingus) dan mulutnya pd saat berada di sekitar orang lain, terutama anak anak, untuk mencegah penularan flu manusia.

- Tutuplah hidung dan mulut pd waktu batuk atau bersin.Gunakan tissue dan dibuang setelah sekali pakai.Ajarkan anak anak untuk melakukan hal ini juga.

- Selalu mencuci tangan dgn air dan sabun setiap sehabis menyentuh kotoran hidung atau mulut karena kotoran tersebut bisa mengandung virus.

- Anak anak cenderung untuk menyentuh wajah, mata dan

mulut dgn tangan yang masih kotor.Ajarkan pd anak-anak untuk mencuci tangan setelah batuk, bersih dan menyentuh benda benda yang kotor.

- Laporkan ke petugas kesehatan segera dan konsultasikan ke ahli kesehatan apabila Anda menderita demam dan atau gejala seperti flu.

Tindakan pencegahan bisa dilakukan apabila mengunjungi teman/saudara yang dirawat di rumah sakit

- Apabila Anda mengunjungi pasien yang menderita "flu burung", ikuti petunjuk dari petugas rumah sakit untuk mengenakan pakaian pelindung, termasuk masker, jas

laboratorium, sarung tangan dan pelindung mata (goggles).

- Pakaian pelindung seperti itu dibutuhkan apabila Anda akan kontak secara langsung dgn pasien atau lingkungan di mana pasien berada.

- Pastikan bahwa masker yang Anda kenakan unkurannya pas buat Anda.Apabila tidak, bicarakan dgn petugas rumah sakit.

- pd waktu Anda meninggalkan ruangan pasien, Anda harus melepaskan semua pakaian pelindung tersebut dan mencuci tangan dgn air dan sabun.

Di daerah tertular

- Di daerah tertular di mana adanya "flu burung" telah dipastikan, jangan mengkonsumsi daging ayam yang berasal dari ayam yang sakit atau mati.

- Di daerah tertular, disarankan untuk tidak memanfaatkan ayam sakit atau mati untuk makanan orang maupun hewan.Walaupun nampak sehat, ayam yang berasal dari daerah tertular jangan dimanfaatkan untuk makanan.

Di daerah sekitarnya (yang berdekatan dgn daerah tertular) beberapa tindakan pencegahan perlu dilakukan:

- Secara umum, hanya unggas yang sehat yang boleh dimanfaatkan sebagai bahan makanan.

- Untuk memotong/mematikan unggas, gunakan cara cara agar Anda maupun lingkungan di rumah Anda tidak dicemari oleh darah, debu, feses maupun kotoran lain yang berasal dari unggas tersebut.Tanyakan ke petugas peternakan setempat mengenai prosedur pemotongan unggas yang benar.

- Untuk pencabutan bulu, gunakan cara yang benar agar tidak mengotori Anda maupun lingkungan tempat tinggal Anda.Cara terbaik adalah dgn merendam unggas

tersebut di dalam air panas sebelum mencabuti bulunya.

- Untuk membersihkan isi perut dan usus unggas gunakan cara yang benar agar tidak mengotori lingkungan tempat tinggal Anda.

- Jangan menyentuh benda benda lain maupun wajah Anda (misalnya: mengusap mata) pd saat Anda melakukan prosedur prosedur tersebut di atas, kecuali setelah Anda mencuci tangan dgn air dan sabun.

Lakukan semua tindakan pencegahan untuk memastikan bahwa unggas atau produk asal unggas diproses dgn benar dan aman untuk di konsumsi.

- Ayam diproses secara higienis dan di masak sampai matang, contohnya: sudah tidak ada lagi cairan berwarna kemerahan, ayam dianggap aman untuk di makan.

Tetapi perlu diingat bahwa apabila ayam tersebut mengandung penyakit menular seperti misalnya "flu burung", orang yang memasak ayam tersebut mempunyai resiko tertular demikian juga lingkungan tempat ayam itu dipersiapkan untuk dimasak bisa tercemar oleh virus.

- Telur juga bisa membawa bibit penyakit, seperti misalnya virus "flu burung" di bagian dalam telur maupun di kulit luarnya.Telur mentah dan kulit telur harus ditangani dgn hati hati.Cucilah kulit telur dgn air sabun dan cucilah tangan setelahnya.Telur yang dimasak sampai matang (direbus selama 5 menit pd temperature 70°C) tidak akan menularkan virus "flu burung" apabila dimakan.

- Secara umum, semua makanan harus dimasak sampai matang, mencapai temperatur paling sedikit 70oC atau lebih di bagian dalam

sumber Antisipasi Tertularnya "flu burung" : Kapanlagi.com
Antisipasi Tertularnya "flu burung"