Sabtu, 02 Agustus 2008

Berakhir Pekan dgn Prof.Douglas Dean Osheroff Nobel untuk Indonesia, Kenapa Tidak? Berita Terkini

BERAKHIR PEKAN DGN PROF.DOUGLAS DEAN OSHEROFF NOBEL UNTUK INDONESIA, KENAPA TIDAK?

BERAKHIR PEKAN DGN PROF.DOUGLAS DEAN OSHEROFF NOBEL UNTUK INDONESIA, KENAPA TIDAK?

JUMAT (18/11) hingga Sabtu kemarin, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melaksanakan hajat besar para ilmuwan Indonesia di LIPI Jakarta.Pertemuan itu diberi tajuk "Pertemuan Ilmuwan Indonesia di Abad 21 (Meeting of Indonesian Scientist in the 21st century)" sebagai kelanjutan dari pencanangan Tahun Indonesia untuk Ilmu Pengetahuan, 2005-2006 yang dicanangkan Presiden Dr.H.Susilo Bambang Yudhoyono pd 27 Oktober lalu.Kegiatan ini juga masih dalam konteks "Seratus Tahun Teori Relativitas Albert Einstein".

Beberapa tahun ini, kalangan ilmuwan Indonesia berhasrat untuk memenangkan Hadiah Nobel.Targetnya, paling lambat 2020 Indonesia sudah punya ilmuwan peraih Hadiah Nobel.Untuk itu, LIPI mengundang Prof.Douglas Dean Osheroff, pemenang Hadiah Nobel 1996 dalam bidang fisika.Karyanya adalah "Superfluidity in Helium Three: The Discovery Through the Eyes of Graduate Student."

Osheroff lahir 1 Agustus 1945 di Aberdeeen, Negara Bagian Washington, Amerika Serikat.Dia adalah anak kedua dari lima bersaudara.Ibunya seorang perawat, berasal dari negeri yang sekarang disebut Slowak, ayahnya seorang dokter keturunan imigran Rusia.Sejak kecil dia sudah menunjukkan bakatnya dalam bidang fisika.pd umur enam tahun misalnya, dia merusakkan berbagai mainan yang dia tidak sukai.Doug, begitu dia dipanggil saat anak-anak, lebih menyukai motor listrik.Doug kecil sudah bisa membuat senapan ringan dan senjata itu sempat melubangi dinding rumahnya.Pendek kata, Doug suka melakukan eksperimen berbahaya.Pernah juga lampu percobaannya meledak dan pecahan beling melukai wajahnya.

Dia menekuni fisika saat menjadi mahasiswa di California Institute of Technology (Caltech).Dia adalah murid fisikawan besar Richard Feyman yang punya reputasi setingkat dgn Albert Einstein.Kemudian dia meraih gelar Ph.D dari Cornell University 1973.Selama dua hari mengikuti pertemuan ilmuwan Indonesia ini, Osheroff memberikan dua kali kuliah, berdiskusi dgn para ilmuwan Indonesia dan banyak memberikan dorongan serta motivasi bagi peneliti muda Indonesia yang hadir di LIPI.

Pribadinya hangat, humoris, dan bersahaja.Ketika memberi ceramah, dia kadang melemparkan guyonan.Dia juga kadang lupa di mana menaruh pulpen atau laser pointer."Bahkan saya kadang-kadang lupa di mana kacamata saya.pdhal dia bertengger di hidung saya," katanya sambil tertawa.

Untuk menggali pAndangannya tentang alam dan pengembangan riset ilmu pengetahuan, wartawan "PR" Budhiana dan Muhtar Ibnu Talab menuliskan pAndangan-pAndangannya yang dia utarakan baik saat memberi ceramah ataupun saat ditanya di sela-sela rehat pertemuan ini.

**

Kapan Anda memutuskan untuk menjadi ilmuwan selama hidup Anda?

Well.saya tidak mengartikan sepanjang umur saya.Pilihan ini dimulai ketika saya harus memilih ke perguruan tinggi mana saya harus melanjutkan pendidikan selepas SMA.Waktu itu pilihan saya ada dua, Caltech atau Stanford University.

Nah.yang lucu, pertimbangan untuk melamar ke Stanford adalah karena saya ingin mempelajari jurnalistik.Terus terang saya sangat suka jurnalistik karena ketika di SMA saya mengelola koran sekolah.Di situ saya sadar tentang besarnya kekuatan dan tanggung jawab pers dalam membentuk opini publik.

Tetapi waktu itu syarat utama masuk Stanford adalah bahwa saya pernah menulis artikel di koran dan ada syarat lain yang saya kurang suka.Meski saya suka jurnalistik, terus terang saya benci deadline.ha.ha.Karena itu, saya putuskan masuk jurusan sains saja.

Bagaimana prosesnya sampai Anda menjadi peraih Nobel?

Saya menemukan superfluiditas pd helium-3 (3He), tahun 1971.Saat itu saya masih mahasiswa Caltech.Perlu waktu tujuh bulan untuk meyakinkan diri saya bahwa penemuan ini merupakan hal yang baru.

Saya tidak pernah memikirkan untuk mendapat hadiah Nobel pd 1996 itu.Bahkan kabar bahwa saya menjadi pemenang, saya ketahui tengah malam ketika baru tidur dua setengah jam setelah kelelahan mengajar fisika fotografi.

Apa inti dari superfluiditas 3He ini?

Prinsipnya, pd temperatur seperduaribu derajat di atas nol mutlak (-459,7 derajat Kelvin atau -273,15 derajat Celcius-red) helium-3 menjadi superfluid.pd keadaan seperti ini, helium seperi kehilangan pola molekularnya.Dia bisa melawan gravitasi, misalnya kalau superfluida ini ditaruh dalam tabung reaksi dia bisa merayapi atau memanjat dinding tabung reaksi itu ke arah atas.pd kondisi ini, superfluida bisa mengalir tanpa hambatan gesekan (friksi) sama sekali.Viskositasnya nol.

**

MENGUNDANG Osheroff ke Jakarta tidak mudah.Dia ingin hadir ke sini, tetapi gambaran seram tentang Indonesia membuat dia ragu untuk memenuhi undangan LIPI.Sebagai orang Amerika, dia merasa takut terjadi lagi ledakan bom.Dia juga khawatir tertular "flu burung".Tetapi atas dorongan dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, akhirnya Osherrof mau datang dan siap berbagi pengalaman dgn ilmuwan Indonesia serta memberi mereka motivasi untuk meraih Nobel.

Setelah dua hari bergaul dgn ilmuwan Indonesia, apa kesan Anda tentang mereka?

Luar biasa, banyak dari mereka yang very bright (sangat cerdas).Saya merasa senang berada di sini.

Tahun 2020 diharapkan ada ilmuwan Indonesia yang meraih Nobel.Bagaimana kans negara berkembang untuk meraih Nobel?

Anda tahu tidak.saya membimbing dua mahasiswa Indonesia (satu di antaranya Evelyn Mintarno, yang membantunya melakukan penelitan meledaknya pesawat ulang-alik Columbia-red).Kedua mahasiswa Indonesia itu luar biasa.Mereka mendapat kualifikasi A plus Jadi tidak ada alasan bagi Indonesia untuk tidak bisa meraih hadiah Nobel.Saya kira tidak ada alasan bagi orang-orang seperti ini untuk melakukan dan mencapai prestasi seperti yang pernah saya raih.

Yang perlu ditingkatkan adalah komitmen terhadap riset dan pelatihann yang lebih kuat lagi dari sekarang.Saya kira masyarakat ilmuwan Indonesia dedikasi, dan tidak ada alasan ini tak bisa terjadi (hadiah Nobel-red).

Lagi pula, sekarang ini kesempatannya lebih lebar lagi dibandingkan dahulu.Sains sekarang sangat terbuka.Pergilah ke web (internet).Anda bisa membaca proceeding dan hasil-hasil pertemuan ilmiah tingkat dunia.Anda bisa berkomunikasi dgn ilmuwan lain di seluruh dunia.Ini berbeda dgn dulu.

Satu hal yang sangat penting adalah, tentu saja Anda harus mampu berbahasa Ingris.Tetapi saya merasa ilmuwan Indonesia mengerti bahasa Inggris.Buktinya, ketika saya melempar jokes (lelucon-red) dalam ceramah saya di sini, mereka tertawa.ha.ha.Artinya mereka mengerti bahasa Inggris.

Salah satu keluhan di Indonesia adalah soal minimnya anggaran riset.Bagaimana tanggapan Anda?

Saya tidak tahu berapa besar anggaran Indonesia untuk riset.Tetapi anggaran bukan satu-satunya.Komitmen harus dipegang oleh semua pihak demi memajukan sains.Namun saya ingatkan, sangat jarang perkembangan sains dibuat oleh individu secara sendirian.Kemajuan sains terjadi kalau ada kemajuan masyarakat sains (scientific community).Banyaklah bertanya, membangun TEKNOLOGI baru untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini.Kemudian mendialogkan hasilnya dgn pihak lain.

Bagaimana Anda membina mahasiswa bimbingan supaya mereka juga menjadi pemenang Nobel?

Mahasiswa kita banyak yang cerdas dan bisa meneliti.Kalau mau nakal, saya bisa saja menyuruh mereka melakukan penelitian atas arahan saya sehingga saya bisa meraih Nobel untuk kedua kalinya ha.ha.

Tetapi jangan begitu.Kalau Anda seorang pembimbing mahasiswa, Anda harus mampu medorong mahasiswa melakukan riset.Jika memperlakukan mereka sebagai teknisi dan memberi perintah tiap hari tentang apa yang harus harus dilakukan, maka mereka hanya akan jadi teknisi yang baik, bukan ilmuwan yang baik.

Salah satu godaan bagi ilmuwan adalah ketakutan akan gagal.Bagaimana mengatasi hal ini?

Don't give up whatever happens badly.(jangan menyerah seburuk apa pun yang terjadi).Jika sekian lama tidak mengalami perkembangan, bisa saja kita kembali ke proses awal, tetapi gunakan perspektif baru.Yang penting, jangan pernah berpikir gagal atau jangan takut gagal.Hidup ini memberikan sangat sedikit kesempatan.Karena itu jangan takut gagal.

Jika Anda meneliti dgn baik, mengomunikasikannya dgn baik kepd masyarakat, saya pikir semuanya ini bisa mendorong kemajuan Anda.Saya ingat kata-kata Feynman, "Kalaupun Kamu gagal, Kamu masih bisa mendidik generasi muda." Jadi, jangan takut gagal.

Apa sih pentingnya memenangkan Nobel?

Memenangkan hadiah Nobel adalah hal yang baik.Tetapi ingat, jika tujuan riset itu untuk memenangkan Nobel, sungguh itu bukan hal yang baik.Tujuan utama menjadi ilmuwan adalah mencari kenikmatan (joy) dalam "bertanyajawab" dgn alam.Kita bertanya dan kita mencari tahu bagaimana alam memberi jawaban.

Nah, di sinilah kebahagiaan dan kenikmatan menjadi seorang ilmuwan.Saya berani mengatakan bahwa sikap seorang ilmuwan adalah mengerjakan hal itu sekalipun dia tidak dibayar untuk itu.Kadang alam itu seperti wanita "jawaban-jawabannya" remang-remang ha.haa.Anda setuju dgn pendapat saya? (Osheroff melirik seorang perempuan di dekatnya.)

Jika Anda melakukan penelitian demi ketenaran atau ingin populer, Anda akan berujung pd kekecewaan pd masa tua nanti.

Bagaimana menumbuhkan minat riset di kalangan anak muda di tengah suasana di mana anak muda ini lebih suka menjadi an American Idol atau di Indonesia menjadi Indonesian Idol?

Apa?.di sini juga ada Indonesian Idol? Ha.ha.saya baru tahu.Terus terang, Saya tidak mengikuti American Idol.Tapi ya anak muda mungkin ingin menciptakan record hit.

Di Amerika, mahasiswa sekarang tidak punya kemampuan untuk fokus.Mereka lebih suka yang sepintas daripd in-depth new stories (cerita mendalam-red).Tetapi bukan cuma anak-anak muda yang terkena "malaise" seperti ini.Ini adalah gejala masyarakat kita pd umumnya.

**

SELAIN sebagai anggota komisi penyelidik kecelakan pesawat Columbia, dia juga berpartisipasi dalam sebuah komite yang bernama Ilmuwan dan Insinyur untuk Perubahan (Scientists and Engineers for Change).Komite ini adalah kelompok yang memAndang bahwa pemerintahan George Bush telah menggerogoti tujuan mulia riset dan integritas ilmiah.Karena itu, dia bersama 48 pemenang Nobel lainnya, mendukung senator John Kerry.

Tentang hubungan ilmu dgn kemanusiaan.Pemerintah Anda menyerbu Irak dgn mengerahkan TEKNOLOGI.Apa sikap Anda sebagai ilmuwan?

Well.saya memang datang ke sini atas anjuran Deplu AS.Tapi saya tidak diminta bicara soal ini ha.ha.

Tetapi saya tidak mendukung perang Irak.Sebagian warga Amerika memang merasa terpedaya oleh perang ini.Presiden Amerika menyerang negara yang tidak mengancam Amerika, bertentangan dgn prinsip berdirinya Amerika.Saya sangat tidak setuju dgn perang ini.

Ilmu pengetahuan tidak bisa dikatakan baik atau buruk.Sains adalah pengetahuan tentang alam (knowledge of nature) yang bisa digunakan untuk tujuan baik atau tidak baik.Saya tidak bisa melihat senjata sebagai buruk atau baik.Hal itu tergantung bagaimana menggunakannya.Kalau untuk tujuan defensif, memang itulah tujuan dibuatnya senjata dan hal itu baik-baik saja.Tetapi jika digunakan untuk ofensif dgn alasan tidak jelas, tidak baik.Manusia punya pilihan untuk menggunakan sains dan TEKNOLOGI, bergantung kepd mereka sendiri.

Penemuan saya tentang superfluida helium-3 ini bisa diterapkan dalam peralatan medis seperti magnetic resonance imaging (MRI).Ilmu bisa menghasilkan alat-alat yang membantu kehidupan manusia, maka sumbangan ilmu terhadap kemanusiaan sangat nyata.

Memberi manfaat bagi kemanusiaan itu penting.Tetapi tidak perlu menunggu jadi ilmuwan untuk memberikan sumbangan terhadap kemanusiaan.Memang ada hubungan antara sains dgn engineering dan antara sains dgn TEKNOLOGI baru.Orang biasa mungkin tidak bisa memberikan manfaat sains secara langsung kepd kemanusiaan.Tetapi menjadi anggota komunitas yang yang terlibat dalam upaya ini, atau ikut sharing ide, adalah hakikat sains, dan memberikan manfaat bagi manusia, sekali pun tidak langsung.

**

DI Caltech, dia bertemu dgn Phyllis Liu, seorang gadis Taiwan yang juga ilmuwan matematika.Tahun 1970 dia menikahi Phyllis.Rumah tangganya sempat terkena badai.Namun, Osheroff akhirnya pindah ke New Jersey 1972 untuk rujuk dgn Phyllis.Di sini dia menjadi anggota staf teknik AT&T Bell Laboratories sampai 1987.Phyllis melihat pd sosok Osherrof terdapat semangat menjadi guru dan spirit riset.

Atas dorongan istrinya ini, kemudian dia menerima tawaran Stanford University untuk mengajar.Di sini kemudian dia melanjutkan studi tentang 3He.Dia melakukan penelitian di Departemen Solid State and Low Temperature Research Department selama 15 tahun.Meski tidak mempunyai keturunan, pasangan suami-istri ini tampak lengket.Mempunyai istri dari Timur membuat dia dekat dgn dunia Timur.Osheroff termasuk satu dari 500 orang Amerika pertama yang membeli Honda Civic.Mobil itu dibeli sebagai hadiah ulang tahun istrinya.Nomor mobil itu H3U2D2.H3 adalah helium-3, U2D2 adalah up-up-down-down, sebuah fase perubahan 3H.

Setelah menerima Nobel, prestasi apa lagi yang ingin Anda capai?

Saya balik lagi ke laboratorium.full time ha.ha.

Sumber Pikiran Rakyat (20 November 2005)

sumber Berakhir Pekan dgn Prof.Douglas Dean Osheroff Nobel untuk Indonesia, Kenapa Tidak? : Fisika.net
Berakhir Pekan dgn Prof.Douglas Dean Osheroff Nobel untuk Indonesia, Kenapa Tidak?