MENRISTEK: ADA 60 JENIS TANAMAN PENGGANTI BBM
Menristek Kusmayanto Kadiman mengemukakan, hasil penelitian Kementrian Riset dan TEKNOLOGI dan Badan Pengkajian dan Penerapan TEKNOLOGI (Ristek/BPPT) telah menemukan 60 jenis tanaman yang bisa menjadi energi pengganti solar dam premium.
"Kami terus melakukan penelitian tanaman mana saja yang paling dapat diproduksi, dapat dimanfaatkan untuk kepentingan publik dan menghasilkan keuntungan," kata Menristek usai melakukan penAndatanganan kesepakatan pengembangan dan penerapan TEKNOLOGI di bidang energi alternatif dgn Pura Group di Kudus, Selasa (20/12).
Menurut Menteri, keseriusan pemerintah mencari energi pengganti BBM pasca melambungnya harga minyak dunia terus dilakukan, hingga akhirnya berhasil menemukan 60 jenis tanaman yang bisa menjadi energi pengganti solar dan premium.
Kusmayanto mencontohkan, jenis tanaman yang sudah mulai diproduksi adalah minyak jarak pagar sebagai energi alternatif pengganti solar, Singkong (singkong beracun tidak dapat dimakan manusia) dan tebu, sebagai energi setara dgn premiun.
Produksi minyak jarak hingga saat ini masih mengalami kendala, karena kurangnya ketersediaan lahan yang menyebabkan produksi jauh dari kebutuhan sebanyak 40 juta liter per tahun dan kendala pangsa pasar.
Untuk memperluas pangsa pasar jika produksi tercukupi, Kementrian Ristek telah memperjuangkan adanya instruksi presiden (Inpres) yang mengatur BBM harus mengandung nabati.
"Sudah ada enam mentri yang sepakat dgn Inpres tersebut.Mereka adalah, Menteri Energi dan SDM, Menetri Keuangan, Menteri Pertanian, Menteri Ristek, Menteri Perindustrian dan Menteri Perikanan dan Kelautan," katanya.
Kusmayanto yang juga kepala Badan Pengkajian dan Penerapan TEKNOLOGI ini menambahkan, belum maksimalnya penerapan energi alternatif penganti BBM non minyak bumi lebih dikarenakan, pemerintah masih mensubsidi BBM.
"Bagaimana kami bisa mengembangkan energi alternatif, jika pemerintah hanya memperhatikan BBM yang menggunakan minyak bumi dgn subsidi 80 persen," katanya.
Dia mengemukakan, tanaman energi alternatif pengganti BBM non minyak bumi telah dikembangbiakkan hampir di seluruh daerah indonesia.Hal ini diharapkan dapat mencukupi kebutuhan masyarakat, setelah Inpres turun.
"Kami sangat merespon keinginan dari Pemerintah Kabupaten Kudus yang mempersiapkan lahan 100 hektare untuk penanaman pohon jarak," katanya.
Ia menyebutkan, dari lahan 100 hektare maka diperlukan jarak sebanyak 250 bibit.Hasil yang diperoleh bisa mencapai enam ton biji per hektare per tahun.Dari enam ton tersebut bisa memproduksi dua ton minyak jarak.
Energi alternatif penganti solar dari minyak jarak pagar, telah diterapkan oleh Pura Group dgn menguji coba beberapa unit mobil dan genset dgn minyak jarak pagar mumi.
sumber MENRISTEK: ADA 60 JENIS TANAMAN PENGGANTI BBM : Rri-online.com
MENRISTEK: ADA 60 JENIS TANAMAN PENGGANTI BBM