Jumat, 08 Agustus 2008

Antara Ayah, Anak dan burung Gagak Berita Terkini

ANTARA AYAH, ANAK DAN BURUNG GAGAK

ANTARA AYAH, ANAK DAN BURUNG GAGAK

Pd suatu petang seorang tua bersama anak mudanya yang baru menamatkan pendidikan tinggi duduk berbincang-bincang di halaman sambil memperhatikan suasana di sekitar mereka.

Tiba-tiba seekor burung gagak hinggap di ranting pokok berhampiran.

Si ayah lalu menuding jari ke arah gagak sambil bertanya, "Nak, apakah benda itu?"

"Burung gagak", jawab si anak.

Si ayah mengangguk-angguk, namun sejurus kemudian sekalilagi mengulangi pertanyaan yang sama.

Si anak menyangka ayahnya kurang mendengar jawabannya tadilalu menjawab dgn sedikit kuat, "Itu burung gagak, Ayah"

Tetapi sejurus kemudian si ayah bertanya lagi pertanyaan yang sama.

Si anak merasa agak keliru dan sedikit bingung dgnpertanyaan yang sama diulang-ulang, lalu menjawab dgn lebih kuat, "BURUNG GAGAK"

Si ayah terdiam seketika.Namun tidak lama kemudian sekalilagi sang ayah mengajukan pertanyaan yang serupa hingga membuat si anak hilang kesabaran dan menjawab dgn nada yang kesal kepd si ayah, "Itu gagak, Ayah."

Tetapi agak mengejutkan si anak, karena si ayah sekali lagi membuka mulut hanya untuk bertanya hal yang sama.

Dan kali ini si anak benar-benar hilang sabar dan menjadi marah.

"Ayah Saya tak tahu Ayah paham atau tidak.Tapi sudah 5 kali Ayah bertanya soal hal tersebut dan saya sudah juga memberikan jawabannya.Apa lagi yang Ayah mau saya katakan? Itu burung gagak, burung gagak, Ayah.", kata si anak dgn nada yang begitu marah.

Si ayah lalu bangun menuju ke dalam rumah meninggalkan si anak yang kebingungan.Sesaat kemudian si ayah keluar lagi dgn sesuatu di tangannya.

Dia mengulurkan benda itu kepd anaknya yang masih geram dan bertanya-tanya.Diperlihatkannya sebuah diary lama.

"Coba kau baca apa yang pernah Ayah tulis di dalam diary ini," pinta si Ayah.

Si anak setuju dan membaca paragraf yang berikut.

"Hari ini aku di halaman melayani anakku yang genap berumurlima tahun.Tiba-tiba seekor gagak hinggap di pohon berhampiran.Anakku terus menunjuk ke arah gagak dan

bertanya, "Ayah, apa itu?"

Dan aku menjawab, "Burung gagak."

Walau bagaimana pun, anakku terus bertanya soal yang serupa dan setiap kali aku menjawab dgn jawaban yang sama.

Sehingga 25 kali anakku bertanya demikian, dan demi rasa cinta dan sayangku, aku terus menjawab untuk memenuhi perasaan ingin tahunya.

Aku berharap hal ini menjadi suatu pendidikan yang berharga untuk anakku kelak."

Setelah selesai membaca paragraf tersebut si anak mengangkat muka memAndang wajah si Ayah yang kelihatan sayu.

Si Ayah dgn perlahan bersuara, " Hari ini Ayah baru bertanya kepdmu soal yang sama sebanyak 5 kali, dan kau telah hilang kesabaran serta marah."

Lalu si anak seketika itu juga menangis dan bersimpuh di kedua kaki ayahnya memohon ampun atas apa yg telah ia perbuat.

PESAN:

Jagalah hati dan perasaan kedua orang tuamu, hormatilah mereka.Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangimu di waktu kecil.

Kita sudah banyak mempelajari tuntunan Islam apalagi berkenaan dgn berbhakti kepd kedua orangtua.

Tapi berapa banyak yang sudah dimengerti oleh kita apalagi diamalkan?

Ingat ingat Banyak ilmu bukanlah kunci masuk syurganya Allah

sumber Antara Ayah, Anak dan burung Gagak : Myquran.com
Antara Ayah, Anak dan burung Gagak