Kamis, 21 Agustus 2008

Dgn HATI YANG JERNIH KITA SAMBUT BULAN SUCI RAMADHAN Berita Terkini

DGN HATI YANG JERNIH KITA SAMBUT BULAN SUCI RAMADHAN

DGN HATI YANG JERNIH KITA SAMBUT BULAN SUCI RAMADHAN

Shaum atau puasa secara bahasa bermakna al-Imsak atau menahan diri dari sesuatu seperti menahan diri dari makan atau berbicara.Dalam surat Maryam di jelaskan: "Maka makan dan minumlah Kamu wahai Maryam dan tenangkanlah hatimu, dan jika Kamu bertemu seseorang maka katakanlah saya sedang berpuasa dan tidak mau berbicara dgn sesiapapun." (QS.Maryam:26)

Adapun makna Shaum secara istilah yaitu menahan dari dari dua jalan syahwat (mulut dan farj) dan hal-hal lain yang dapat membatalkan pahala puasa mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari."

Keutamaan Bulan Ramadan

Dari Ibnu Mas'ud Nabi bersabda: Penghulunya bulan adalah bulan Ramadhan dan penghulunya hari adalah hari Jum'at.(HR.Thabraniy).

Dari Abi Mas'ud Nabi bersabda: " Kalaulah manusia tahu apa yang terdapat pd bulan Ramadhan, pastilah mereka akan mengaharapkan bahwa Ramadhan itu selama satu tahun." (HR.THabraniy, Ibnu Khuzaimah, Baihaqqiy)

Dari Abu Hurairah RA Rasul bersabda: " Apabila datang bulan puasa dibuka pintu-pintu syurga dan ditutup pintu-pintu neraka".(HR.Bukhari dan Muslim)

Dalam hadith yang lain Rasul bersabda: " Apabila datang malam pertama bulan Ramadan para syaitan dan jin kafir akan dibelenggu, semua pintu neraka ditutup sehingga tidak ada satu pintupun yang terbuka, dan dibuka pintu-pintu syurga sehingga tidak ada satupun yang tertutup.Lalu terdengara suara seruan: " Wahai pencari kebaikan datanglah, waha pencari kejahatan kurangkanlah.pd malam itu ada orang-orang yang dibebaskan dari Neraka.Dan yang demikian itu terjadi pd setiap malam".(HR.Tirmizdi dan Ibnu Majah, Shahih dgn syawahid)

Keutamaan Puasa Ramadhan

Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda: " Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan penuh harap maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.Dan barangsiapa yang shalat malam pd bulan puasa maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu".(HR.Bukhari dan Muslim)

Waktu Berpuasa

Ibadah puasa dimulai sejak masuknya waktu sholat subuh (fajar shadiq) hingga terbenamnya matahari (masuk waktu sholat Maghrib).Allah menerangkan di dalam al-Qur'an dgn istilah benang putih dari benang hitam.Sedangkan di dalam hadith Rasul, disebutkan: " Apabila telah datang malam dari arah sini dan telah berlalu siang dari arah sini maka itulah saatnya berbuka puasa".(HR.Bukhari dan Muslim)

Doa Berbuka Puasa

Dari Muaz RA, adalah Rasullullah jika berbuka puasa membaca: " Allahumma Laka Shumtu Wa ala Rizqka Afthartu".

Disunnatkan berbuka puasa dgn buah kurma.Jika tidak ada maka cukup dgn air putih.(HR.Ahmad, Abu Daud dan Hakim)

Perstiwa Bersejarah Dalam Bulan Ramadhan

a.Perang Badar tahun 8 Hijriyah

b.Perang Tabuk tahun 9 Hijriyah

c.Penaklukan Andalusia 92 Hijriyah

d.Perang Zallaqah dibawah komando Yusuf Tasyfin 479 Hijriyah

e.Perang Ain Jaluuth tahun 658 Hijriyah

Sunnat-Sunnat Berpuasa

Ada beberapa amalan yang sangat dianjurkan bagi orang yang berpuasa untuk diamalkan sebagai pelengkap pahala ibadah puasa.Antaranya:

a.Makan sahur

b.Menyegerakan berbuka puasa

c.Berdo'a sebelum berbuka

d.Memberi makan orang puasa

e.Mandi dari junub, haidh dan nifas

f.Menjaga anggota badan dari maksiat

g.Meninggalkan obrolan kosong

h.Meninggalkan perkara syubhat dan syahwat

i.Memperbanyak tilawah Qur'an

j.Memperbanyak sodaqah

k.I'tikaf sepuluh hari terakhir

Uzur-Uzur Yang Membolehkan Untuk Tidak Berpuasa

a.Safar (perjalanan).Jarak tempuh 89 km, bukan untuk maksiat dan safar sebelum fajar.(Mazhab Hanbali membolehkan berbuka walaupun safarnya dimulai pd siang hari).Adapun orang yang selalu dalam perjalanan seperti pemandu bus, pilot, dan yang lain.Maka tidak boleh berbuka kecuali kalau ada masyaqqah (kesusahan) berat.Dan puasanya wajib diganti dgn hari lain.

b.Sakit.Iaitu sakait yang dapat menghambat kelancaran berpuasa dan berdampak pd keselamatan fisik jika dia tetap berpuasa berdasrkan keterangan dokter, pengalaman atau praduga kuat.Puasanya wajib diganti dgn hari lain.

c.Hamil dan menyusui.(untuk keterangan lanjut lihat dalam subtajuk terakhir)

d.Lanjut usia.Orang yang sudah lanjut usia dan tidak sanggup puasa lagi tidak wajib puasa tapi wajib bayar fidyah dgn memberi makan seorang miskin sebanyak hari yang ditinggalkan.

e.Letih dan haus yang berlebihan.dgn syarat khawatir dgn keselamatan jiwa dan akal, maka boleh berbuka dan wajib qodha'.(amalan Rasul ketika Fathu Makkah)

f.Ikrah (dipaksa, terpaksa) boleh berbuka dan wajib qadha'.

Masalah-Masalah Sekitar Puasa

a.Wajib memasang niat puasa sebelum habis waktu sahur bagi mereka yang mau puasa Ramadhan.

b.Boleh bagi seorang suami mencium istrinya saat berpuasa dgn syarat dapat menahan nafsu dan tidak merangsang syahwat.(HR.Muslm dan Tirmizi dari Aisyah)

c.Orang yang menunda mandi janabah setelah sahur atau setelah masuk waktu subuh puasanya tetap sah.Demikian juga orang yang mimpi di saat sedang berpuasa kemudian basah, maka puasanya tetap sah.

d.Hukuman bagi orang yang bersenggama di siang hari pd bulan Ramadhan adalah sebagai berikut secara berurutan: 1.Memerdekakan sorang hamba, jika tidak mampu, 2.maka berpuasa dua bulan berturut-turut, jika tidak mampu, 3.memberi makan 60 orang miskin sekali makan.Kalau perbuatannya berulang pd hari lain maka kaffaratnyapun berulang, kecuali kalau pd hari yang sama.

e.Orang yang terlupa, kemudian makan dan minum, maka puasanya tetap sah.(HR.Bukhari dan Muslim)

f.Hanya muntah yang disengaja yang dapat membatalkan puasa seseorang.(HR.Ibnu Majah, Tirmizdi dan Hakim)

g.Ada tiga perkara yang tidak membatalkan puasa: "Hijamah(bekam), muntah (tdk desengaja) dan bermimpi".

h.Membersihkan gigi dgn kayu 'Araq (syiwak) adalah boleh, baik pagi ataupun siang hari, seperti yang lazim diamalkan oleh Nabi.Adapun pasta gigi tidak ada dalil khusus yang melarang hal tersebut hanya saja ada ulama yang memAndang itu makruh dan kurang baik apalagi setelah zawal (matahari condong ke barat).

i.Orang yang bepergian (musafir) dibolehkan untuk memilih antara berpuasa atau tidak dgn syarat jarak tempuh minimal 89 KM dan bukan untuk tujuan maksiat.

j.Bagi para wanita hamil atau yang menyusui boleh untuk tidak berpuasa akan tetapi harus mengqada'nya di hari lain.Jika dia tidak berpuasa karena takut dgn kondisi dirinya sendiri maka hanya wajib bayar qadha' saja.Tapi jika dia takut akan keselamatan janin atau bayinya maka wajib bayar qadha' dan fidyah berupa memberi makan sekali untuk satu orang miskin.Hal ini diqiyaskan dgn orang sakit dan dgn orang tua yang uzur.

k.Para Manula (manusia lanjut usia) yang sudah tidak mungkin untuk berpuasa lagi, maka wajib mengganti puasanya dgn memberi makan seorang miskin satu kali makan.(penjelasan Ibnu Abbas tentang ayat" mereka yang mampu kemudian tidak puasa…)

l.Orang yang mempunyai hutang puasa tahun sebelumnya, harus ditunaika sebelum masuk Ramadhan yang baru.Jika ternyata belum juga mampu ditunaikan selepas Ramadhan yang kedua, jumhur ulama menambahkan harus diqadha' dan memberi makan orang miskin.(Syarhu Sunnah- Baghawiy.Hlm.320).

m.Ulama' bersepakat bahawa sesiapa yang tidak berpuasa karena ada uzur syra'i seperti sakit, musafr kemudian wafat sebelum bias membayar puasanya tanpa ada kelalaian, maka tidak ada qadha ke atas ahli warisnya.Tapi jika ada kelalaian, sebagian ulama mewajibkan qadha terhadap ahli warisnya dan sebagian yang lain tidak.

n.Para pekerja berat seperti tukang kayu, tukang bakar roti, pAndai besi dan yang lain, jika dia ada mudharat terhadap jiwa, maka boleh untuk tidak berpuasa dan wajib mengqadha'.Jumhur ulama menambahkan bahkan wajib baginya untuk sahur dan berniat puasa, lalu kalau tidak sanggup boleh berbuka.Dan berbuka dapat menjadi wajib hukumnya, kalau yakin ada mudharat.

Demikianlah makalah singkat ini saya tulis, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi sesiapa saja yang ingin mencari mutiara iman dan amal di bulan yang maha suci ini.Amin

* Penulis adalah mahasiswa Jurusan Dakwah, Program S3 UKM.

sumber Dgn HATI YANG JERNIH KITA SAMBUT BULAN SUCI RAMADHAN : Keadilan.or.id
Dgn HATI YANG JERNIH KITA SAMBUT BULAN SUCI RAMADHAN