Sabtu, 06 September 2008

Kadar Karbon Dioksida Terus Naik Berita Terkini

KADAR KARBON DIOKSIDA TERUS NAIK

KADAR KARBON DIOKSIDA TERUS NAIK

Konsentrasi karbon dioksida di atmosfer terus naik hingga mencapai rekor 381 ppm (bagian permil) pd 2005.Meskipun pengukuran lengkap baru akan selesai sekitar April, nilainya berkisar di angka tersebut.Demikian disampaikan David J Hofmann dari Kantor penelitian Atmosfer di Lembaga Kelautan dan Atmosfer Nasional AS, Selasa (14/3).

Kondisi yang mengkhawatirkan ini tentu saja akan memicu perdebatan lebih besar tentang pemanasan global.Sebab, karbon dioksida adalah salah satu gas pembentuk rumah kaca.Kadar karbon dioksida di atmosfer yang meningkat tajam sejak Revolusi Industri dikhawatirkan merubah iklim besar-besaran karena menghalangi pelepasan kembali panas matahari dari Bumi sehingga memicu pemanasan global.

Di lain pihak Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) melaporkan hasil pengukuran selama 2004 di Jenewa, Swiss."Pengamatan global yang dikoordinasikan WMO menunjukkan bahwa kadar karbon dioksida yang merupakan gas terbesar pembentuk rumah kaca terus meningkat dan tidak ada tAnda-tAnda menurun," kata Sekretaris Jenderal WMO Michael Jerraud.

Meskipun jumlah karbon dioksida meningkat terus setiap tahunnya, tingkat peningkatannya bervariasi dari tahun ke tahun.Menurut Jerraud, lautan menyerap karbon dioksida dgn dalam jumlah yang relatif tetap.Namun, pd tahun-tahun tertentu tumbuh-tumbuhan lebih aktif melepaskan karbon dioksida saat semakin banyak jumlahnya dan sebaliknya saat jumlah tumbuhan berkurang.Ketika terjadi kebakaran besar, jumlah karbon dioksida yang dilepas ke udara akan meningkat tajam.

"Yang perlu dipertanyakan sebenarnya adalah berapa lama Bumi akan terus dapat menyesuaikan dgn kenaikan kadar karbon dioksida di atmosfer," katanya.

Selain karbon dioksida, WMO juga mengukur gas rumah kaca lainnya selama 2004, misalnya kadar nitrogen oksida.Senyawa tersebut meningkat tajam sejak 1988 yang mencapai kadar 318,6 ppm.Sedangkan, metan adalah senyawa yang paling tajam peningkatannya selama dua abad terakhir.Jumlahnya mencapai 1.783 ppm pd 2004, namun kadarnya di atmosfer cenderung menurun.

"Data tersebut memastikan hasil pengukuran lain dari satelit NOAA dan NASA, selain menunjukkan tren peningkatan emisi di negara-negara seperti AS yang sampai sekarang belum berkomitmen mengurangi emisi karbonnya," kata Hans Verolme, direktur perubahan iklim WWF AS.

"Jika energi yang dihasilkan semakin besar dan terkungkung di atmosfer, ke mana energi tersebut akan berpindah? Itulah pertanyaan yang perlu diperhatikan semua orang," kata Leonard Barnie, kepala penelitian atmosfer WMO.Pertanyaan selanjutnya, mungkinkah energi tersebut akan berubah menjadi panas atau apakah akan meningkatkan jumlah dan kekuatan badai?

pd September 2005, para peneliti di Institut TEKNOLOGI Georgia melaporkan bahwa jumlah badai berkekuatan besar telah meningkat selama 20 tahun terakhir, periode di mana temperatur air laut rata-rata meningkat tajam.Uap air yang lebih hangat dari laut menghasilkan badai dgn energi lebih besar.Menurut NASA, tahun 2005 adalah tahun terpanas sejak sekitar 200 tahun terakhir.

Para ilmuwan khawatir pemanasan global akan melelehkan es di kutub dalam jumlah besar yang dapat memicu naiknya permukaan air laut.Hal tersebut akan menenggel;amkan pulau-pulau dan kota-kota pantai di seluruh dunia.Selain itu, pemanasan global juga menjadi biang perubahan pola iklim sehingga mengganggu kegiatan pertanian atau memicu penyebaran wabah penyakit ke wilayah-wilayah baru.

sumber Kadar Karbon Dioksida Terus Naik : Kompas.com
Kadar Karbon Dioksida Terus Naik