Minggu, 20 Juli 2008

Inovasi Aerodinamika McLaren Tak Malu Meniru Berita Terkini

INOVASI AERODINAMIKA MCLAREN TAK MALU MENIRU

INOVASI AERODINAMIKA MCLAREN TAK MALU MENIRU

Setelah FIA mengeluarkan regulasi yang melarang adanya perubahan mesin F1 sampai tahun 2009, seluruh tim bekerja keras untuk memodifikasi komponen lain mobil. Hal ini dilakukan demi sepersekian milidetik yang menentukan dalam dunia balap paling prestisius itu.


Lewis Hamilton, sayap baru adopsi dari tim lain.


Salah satu aspek yang dieksploitasi adalah meningkatkan efisiensi aerodinamika mobil. Modifikasi dilakukan untuk menambah downforce dan mengurangi hambatan udara.


Walau baru saja sukses besar di GP Inggris, McLaren rupanya tak malu meniru tim-tim di bawah mereka. McLaren memakai desain aerodinamika baru pada sesi tes di Hockenheim, Jerman .

Modifikasi untuk mengubah aerodinamika mobil bagian atas sebenarnya telah dilakukan tim Red Bull, disusul oleh Renault, Williams, dan Force India. Desain radikal tersebut dipercaya membantu stabilitas mobil sewaktu melintas di tikungan.

Potongan sayap bak lempengan di atas penutup mesin itu dipercaya membantu efisiensi sayap belakang.


"Perkembangan mobil adalah imbas kerja keras tim. Kami menjadi lebih kompetitif dalam dua balapan terakhir," ujar Martin Whitmarsh, CEO McLaren F1, kepada autosport.com.


Papan Atas Pertama


Sebagai tim papan atas, McLaren turut merasa bahwa perubahan tersebut menguntungkan untuk diadopsi. Usaha McLaren untuk mengurangi drag atau hambatan udara telah menghasilkan desain-desain unik yang menonjol selama ini.


Pada sesi latihan di Hockenheim, Lewis Hamilton, yang keluar menggunakan sirip desain baru itu, berhasil mencetak waktu tercepat 1:15,483, unggul 0,320 detik atas Kimi Raikkonen yang mengendarai Ferrari F2008.


Jika perubahan ini membawa lebih banyak hasil positif, tentu Ferrari dan BMW tidak ingin ketinggalan mengadopsi desain serupa. Jadi mari tunggu apa antisipasi para pesaing McLaren, terutama Ferrari, untuk menjadi lebih baik dari mereka.


Mereka Ditiru McLaren


Red Bull adalah tim pertama yang menggunakan sayap di penutup mesin ini. Adrian Newey, mantan ahli aerodinamika nomor satu, melihat peluang ini untuk mengangkat pamor mereka. Hasilnya Red Bull kini berada di urutan kelima klasemen konstruktor dan hanya terpaut satu poin dari Toyota, yang ada di atas mereka.


Setelah Red Bull, Renault dan Force India mengikuti jejak. Williams sebenarnya juga punya sayap serupa, tapi tak terlalu sama. Namun, soal fungsinya, dijamin sayap yang dipakai Williams sama dengan yang digunakan ketiga tim tadi.

sumber Inovasi Aerodinamika McLaren Tak Malu Meniru : BolaNews.Com
Inovasi Aerodinamika McLaren Tak Malu Meniru