BERNAPAS DI AIR TANPA BANTUAN TABUNG OKSIGEN
BERNAPAS DI AIR TANPA BANTUAN TABUNG OKSIGEN
Bodner, seorang penemu dari Israel telah mengembangkan cara untuk bernapas di air tanpa bantuan tabung oksigen.Alat yang dibuatnya mengambil udara yang terkandung di air seperti yang dilakukan ikan.
Cara kerjanya berdasarkan hukum Henry yang menyebutkan bahwa jumlah gas yang terlarut di dalam cairan sebanding dgn tekanan cairan.dgn meningkatkan tekanannya, jumlah gas yang dikandung menjadi semakin besar.Sebaliknya menurunkan tekanan cairan akan mengurangi kandungan gasnya.Ini mirip dgn yang terjadi apabila Anda membuka tutup kaleng soda.Gas karbondioksida yang terlarut dalam cairan akibat tekanan tinggi di dalam kaleng terlepas begitu tekanannya menyesuaikan dgn atmosfer.
Sistem buatan Bodner rupanya menggunakan pemutar/pengaduk untuk menurunkan tekanan air laut yang dimasukkan ke dalam sistem, sehingga gas yang terkandung dapat diekstrak.Dalam patennya disebutkan terdapat sebuah separator yang digunakan untuk memisahkan udara dari air laut.Selain itu terdapat saluran untuk membuang kembali air yang telah diekstrak, menyalurkan udara hasil ekstraksi dan saluran untuk mengeluarkan napas ke air laut.
Cara ini tentu saja berbeda dgn khayalan manusia yang banyak dituliskan dalam fiksi ilmiah.Melalui khayalan tersebut, manusia telah berpikir agar dapat bernapas di dalam air.Dalam novel fiksi ilmiah berjudul 20.000 Leagues Under The Sea karangan Jules Verne alat bantunya berupa ransel yang berisi air bertekanan 50 atmosfer.
Lain lagi dgn ilmuwan dalam film Voyage to the Bottom of The Sea yang menambahkan insang pd tubuh manusia.Dan tentu saja, adegan saat Ksatria Jedi Obi-Wan Kenobi dan Qui-Gon Jin menggunakan alat bantu napas seukuran harmonika untuk menjelajahi rawa-rawa Naboo dalam The Phantom Menace dan serial Star Wars yang lainnya
sumber Bernapas di Air Tanpa Bantuan Tabung Oksigen : Riaumandiri.com
Bernapas di Air Tanpa Bantuan Tabung Oksigen