Minggu, 03 Agustus 2008

Dasi Tingkatkan Resiko Glaukoma Berita Terkini

DASI TINGKATKAN RESIKO GLAUKOMA

DASI TINGKATKAN RESIKO GLAUKOMA

Bagi Anda yang sering memakai dasi pd saat ke kantor, sebaiknya berhati-hati.Karena dasi ternyata dapat menimbulkan risiko terjadinya glaukoma, yaitu suatu penyakit dimana terjadinya peningkatan tekanan bola mata.Di dalam bola mata terdapat cairan yang disebut humor aqueous, yang selalu diproduksi dan dialirkan keluar.Dalam keadaan normal selalu mempunyai jumlah yang tetap.pd glaukoma, cairan ini bertambah yang menyebabkan peningkatan tekanan dalam bola mata.Peningkatan tekanan ini dapat merusak saraf mata, sehingga mengakibatkan kebutaan.

Hasil penelitian di Amerika terhadap 20 orang yang mempunyai tekanan bola mata normal dan 20 orang yang mempunyai glaukoma.Dari 20 orang yang sebelumnya mempunyai tekanan bola mata normal, 14 orang diantaranya (70%) terjadi peningkatan tekanan bola matanya setelah dasinya dikencangkan.Sedang dari 20 orang yang mempunyai glaukoma, 12 orang diantaranya (60%) tekanan bola matanya kembali normal setelah dasinya dilonggarkan.Kesimpulan yang dapat diambil, dgn mengencangkan dasi maka akan menekan pembuluh darah vena jugularis yang ada di leher.Penekanan ini akan meningkatkan tekanan darah dalam mata yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan bola mata.

Jadi, adalah suatu langkah bijak jika Anda tidak mengencangkan dasi saat memakainya.Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa memakai dasi dgn kencang bisa menyebabkan terjadinya glaukoma.Hal ini akan lebih parah lagi jika kebetulan mereka telah mengidap glaukoma sebelumnya.Karena adanya warna merah pd bola mata, membuat dokter sering menduga bahwa warna merah itu adalah karena glaukoma, pdhal sebenarnya tidak.Memang, penyebab mata merah tidak melulu karena glaukoma, tapi bisa disebabkan oleh virus yang sangat menular.Tapi, penularannya bukan melalu pAndangan mata.

Caranya, berpindahnya virus mata merah, yang di Indonesia dikenal dgn sebutan kotoran mata atau belekan, dapat terjadi melalui media yang sebelumnya bersentuhan dgn mata, misalnya kacamata, saputangan, handuk, atau lensa kontak.Melalui media penularan tersebut, virus mudah bertebaran di pelbagai tempat, bahkan di tempat keramaian.Jadi, yang harus diperhatikan dari penyakit ini adalah media penularannya yang sangat beragam.

Mata merah sendiri sebenarnya istilah awam untuk konjungtivitis, yaitu radang selaput tipis pd kelopak mata.Bila terkena infeksi, pembuluh darah halus di konjungtiva akan membesar, sehingga mata akan berubah menjadi merah.Ketika virus menyerang penderita dgn kondisi fisik yang lemah, infeksi akan menjadi lebih berbahaya.Mata merah pun dapat menjadi bengkak dan disertai nyeri pd bola mata.Bersamaan dgn itu, produksi sampah mata alias belek akan terus bertambah.

Selain iritasi dan infeksi, pembesaran pembuluh halus pd mata dapat terjadi akibat masuknya benda asing, seperti debu, kotoran, polusi udara, asap rokok, pemakaian lensa kontak yang kurang tepat, zat kimia, alergi mata, hingga peradangan pd mata.Mata merah akibat infeksi umumnya diiringi dgn demam (tidak enak badan) ditAndai dgn bertambahnya kotoran mata, sedangkan mata merah non-infeksi tidak diiringi dgn gejala-gejala tersebut, namun mata akan terlihat sama merahnya.

Pengobatan mata merah yang murni disebabkan oleh virus, sebaiknya cukup diatasi dgn beristirahat di rumah saja.Biasanya akan sembuh dgn sendirinya setelah tiga hari, karena air mata secara alami sebenarnya sudah mengandung antiseptik.Namun, jika dalam tiga hari tersebut, mata semakin sakit, merah, dan pedih, sebaiknya segera periksakan ke dokter agar keluhan yang dialami dapat terdeteksi sedini mungkin.

Selain berjaga-jaga terhadap penularan, perawatan mata yang benar akan membuat kita terhindar dari serangan mata merah.

sumber Dasi Tingkatkan Resiko Glaukoma : Eramuslim.com
Dasi Tingkatkan Resiko Glaukoma