Jumat, 29 Agustus 2008

Makin Cerah & Sehat di Hari Lebaran Berita Terkini

MAKIN CERAH & SEHAT DI HARI LEBARAN

MAKIN CERAH & SEHAT DI HARI LEBARAN

Lebaran sebentar lagi Banyak hal yang harus dipersiapkan, termasuk menyambut kepulangan anak, cucu, dan sanak saudara.Kesibukan ini tentu membutuhkan fisik yang sehat dan bugar.Bila Anda tetap menjaga asupan gizi dan "vitamin", hari Lebaran pun akan penuh tebaran senyum dan kebahagiaan, mesti usia sudah 50 tahun plus.

Setelah menjalankan ibadah puasa sebulan penuh, tiba saat meraih kemenangan di hari Lebaran.Suasana penuh keharuan dan keceriaan pastilah terukir ketika seluruh anggota keluarga berkumpul bersama.Ritual tahunan ini sangat ditunggu-tunggu oleh mereka yang memasuki masa pension atau berusia 50 tahun ke atas.

Agar semuanya lancar, persiapkan apkan lebih awal, termasuk tfisik, dgn tetap menjamin asupan gizi dan "vitamin" yang dibutuhkan.Maklum, peningkatan usia akan memengaruhi fizngsi biologis dan fisiologis tubuh.

Fungsi fisiologis tubuh yang menurun di antaranya nafsu makan berkurang karena fungsi pencernaan, termasuk gigi geligi yang tak memadai lagi, menurunnya daya pengecapan dan penciuman, dan pengosongan lambung yang melambat.Dr.Elvina Karyadi, MSc., Ph.D, ahli gizi dari Universitas Indonesia, menilai perasaan sepi juga dapat memicu turunnya nafsu makan.

Reaksi Berkurang

Kemunduran fungsi itu dikarenakan struktur organ berubah akibat jumlah sel berkurang dan mengalami kerusakan.Menurunnya fungsi terlihat dari kekuatan, daya tahan tubuh, dan kecepatan reaksi yang berkurang.Kondisi ini jika tidak diperhatikan bukan tidak mungkin akan memunculkan beragam penyakit yang bersifat multipel, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, "jantung", dan lainnya.

Proses kemunduran ini bersifat alamiah, meski kecepatannya berbeda antara satu orang dgn yang lain, tergantung dari gaya hidup sejak muda.Individu yang terbiasa mengupayakan hidup seimbang sejak muda memiliki peluang lebih besar untuk menunda proses kemunduran, sehingga dapat hidup sehat dan mandiri dibandingkan mereka yang tidak melakukannya.

Hal utama untuk mewujudkan kualitas kesehatan yang baik di usia 50 plus salah satunya menjaga asupan gizi dan "vitamin".Asupan nutrisi itu sekaligus sebagai langkah pencegahan dan pengendalian beragam penyakit.

Untuk itu, Dr.Elvina menganjurkan agar golongan usia pensiun ini memilih pola makan seimbang, yakni 50 persen golongan karbohidrat, 20 persen protein, dan 20-30 persen lemak.Selain itu, dianjurkan mengikuti pola makan 4 sehat 5 sempurna yang telah disempurnakan menjadi 13 pedoman umum gizi seimbang.

Pasokan gizi seimbang memang tak mudah dipenuhi karena pola makan sebagian besar orang saat ini cenderung tinggi kalori, lemak, gula, dan garam, tetapi kurang "vitamin" dan antioksidan.Kecukupan antioksidan iru bermanfaat melindungi sel dari faktor perusak, yakni protein kejutan panas.Protein ini merupakan hasil reaksi tubuh terhadap panas, dingin, stres, dan racun.

Bukan hanya itu, antioksidan juga merupakan zat gizi yang dapat membantu memperlambat proses penuaan.Yang tergolong antioksidan adalah betakaroten (pro-"vitamin" A), "vitamin" C dan E, seng (Zn), mangan (Mn), dan tembaga (Cu).Kekurangan zat gizi yang sexing dialami oleh mereka di usia 50 tahun ke atas sangat mungkin mengurangi kualitas kesehatan.

Dr.Elvina menegaskan, kekurangan energi dan protein dapat menurunkan daya tahan tubuh dan menimbulkan anemia.Sebaliknya, asupan makanan yang berlebih akan meningkatkan risiko kegemukan, hipertensi, dan diabetes.Kekurangan kalsium, fosfor, dan "vitamin" D dapat memicu risiko osteoporosis dan kerusakan tulang.

"Komposisi makanan ideal terdiri dari makanan pokok sumber karbohidrat, lauk pauk sumber protein hewani maupun nabati, sayur hijau, buah, serta susu sumber kalsium.Asupan lemak juga harus dijaga, tidak lebih dari 20 persen," tambah ahli gizi dari Seameo-Tropmed Pusat Kajian Gizi Regional Universitas Indonesia ini.

Nafsu Makan Labil

Sayang, pengaruh hidup modern dan keterbatasan dalam menjalani pola makan dan hidup sehat seringkali membuat asupan gizi dan "vitamin" sulit terpenuhi.Apalagi secara fisiologis mereka yang berusia 50 tahun ke atas relatif mengalami perubahan pola makan yang berarti seperti penurunan fungsi pencernaan, gangguan penyerapan zat gizi, dan nafsu makan yang cenderung labil.

Hal itu membuat suplementasi diperlukan dgn tetap mempertimbangkan asupan gizi dan "vitamin" dari makanan harian, kondisi tubuh, dan ada tidaknya penyakit penyerta.

Selain mengatur pola makan, olahraga dan aktivitas fisik sangatlah penting dilakukan saat usia emas tiba.Aktivitas fisik sehari-hari dapat berupa kegiatan rutin ringan seperti berkebun, memasak, bersosialisasi, dan beragam kegiatan di rumah, termasuk mengembangkan hobi.

Olahraga yang dianjurkan berdasarkan kriteria sebaiknya memenuhi faktor-faktor seperti jenisnya (senam, jalan kaki, sepeda statis), intensitas tidak terlalu berat (mulai secara bertahap), frekuensi (dapat dilakukan setiap hari atau minimal 3 kali seminggu dgn durasi 30-60 menit atau sesuai kemampuan).Perlu kesadaran sekaligus menumbuhkan kebiasaan untuk tetap sehat dan bugar di usia 50 plus dgn menjalani kehidupan yang seimbang, baik dalam pengaturan makanan maupun aktivitas.

Ingat, tambahnya umur berdampak pd kemunduran struktur dan fungsi organ tubuh, terlihat dari menurunnya kekuatan, daya tahan, dan kecepatan reaksi individu serta munculnya beragam penyakit multipel.Porses ini memang alami dan tidak bisa dihindari meski dapat diperlambat.

Perlu cara lain jika asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh tak terpenuhi melalui pola makan harian, yaitu dgn suplementasi.Jadi, persiapkan diri Anda menyambut Lebaran bersama keluarga dgn modal kebugaran dan kesehatan tubuh yang terj aga melalui asupan gizi dan "vitamin" secara maksimal.

Selamat merayakan hari kemenangan.

sumber Makin Cerah & Sehat di Hari Lebaran : Senior
Makin Cerah & Sehat di Hari Lebaran