Selasa, 16 September 2008

Paling Lambat 2016, Indonesia Punya Pembangkit Nuklir Berita Terkini

PALING LAMBAT 2016, INDONESIA PUNYA PEMBANGKIT NUKLIR

PALING LAMBAT 2016, INDONESIA PUNYA PEMBANGKIT NUKLIR

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) bisa dijadikan alternatif untuk menopang kebutuhan tenaga listrik di masa mendatang.

Untuk itu Menteri Riset dan TEKNOLOGI Kusmayanto Kadiman menyatakan paling lambat pd 2016 Indonesia sudah memiliki PLTN.

"Selambat-lambatnya, 2016 kita punya pembangkit nuklir pertama.Kita sudah memasukkan pembangkit nuklir dalam kebijakan energi nasional," kata Kusmayanto yang didampingi Menteri Ilmu, Riset dan TEKNOLOGI Iran Mohammad Mehdi Zahedi usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wapres, Jakarta, Selasa.

Pertemuan tersebut merupakan kelanjutan nota kesepahaman kedua negara yang ditAndatangani Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dgn Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu saat presiden Iran itu berkunjung ke Indonesia.

Menurut Kusmayanto, pembangunan pembangkit listrik sudah mendesak dilakukan.Pasalnya kebutuhan listrik terus meningkat.pd 2009 saja, Indonesia akan kekurangan pasokan listrik 3.000 megawatt.

"PLTN tentu belum bisa pd 2009.Jika dimulai sekarang saja untuk kontrak studi dan membangunnya, paling cepat lima tahun lagi baru selesai," tuturnya.

Kusmayanto menyatakan pembangunan PLTN di Indonesia sudah diributkan sejak 1980.Namun pembangunan PLTN tersebut selalu kalah prioritas dibanding pembangunan pembangkit listrik lain.

"Kita mengira sumber energi berlimpah, tetapi sekarang kita kekurangan," ujarnya.

Menristek menegaskan pembangunan PLTN hanya membutuhkan komitmen pemerintah saja.Pasalnya beberapa investor baik dari luar negeri maupun dalam negeri sudah menyatakan minatnya untuk membangun PLTN.

Beberapa waktu lalu PLN sudah menAndatangani noa kesepahaman dgn BUMN Korea Selatan, Hydro and Nuklir Power, untuk rencana pembangunan PLTN.Perusahaan dari dalam negeri, tutur Kusmayanto, juga sudah ada yang menyatakan keinginannya untuk menjadi perusahaan Indonesia pertama yang membangun PLTN.Namun Kusmayanto menolak menyebut nama perusahaan tersebut.

"Pemerintah tidak usah ngapa-ngapain, yang membangun itu swasta.Yang dibutuhkan hanya komitmen pemerintah untuk mau membeli listriknya dalam jangka panjang," tAndas Kusmaanto seraya menyatakan kapasitas PLTN setidaknya mencapai 1.000-1.500 megawatt.

Lebih lanjut Kusmayanto menyatakan Indonesia sudah lama menggunakan tekonologi nuklir untuk bidang pangan dan kesehatan.Untuk pangan, peralatan nuklir buatan dalam negeri bisa digunakan untuk mengawetkan makanan selama satu tahun terutama pangan untuk militer.

Demikian juga di bidang kesehatan, katanya, peralatan untuk menguji ginjal, renograf juga sudah digunakan di beberapa rumah sakit di Tanah Air.

Nuklir Iran

Sementara itu, Menteri Ilmu, Riset dan TEKNOLOGI Iran Mohammad Mehdi Zahedi menegaskan Iran akan menggunakan nuklir di bidang energi untuk tujuan damai.

"Kita tidak akan membiarkan negara lain mencampuri urusan dalam negeri Iran.Kita berhak untuk memutuskan sendiri," tegasnya.

Dia menyatakan, berdasarkan ajaran Islam, negara harus memanfaatkan semua potensi dan kapasitas untuk memajukan kesejahteraan.

Menristek Iran itu juga menAndaskan negaranya tidak akan mengembangkan nuklir sebagai senjata pemusnah massal karena itu bertentangan dgn ajaran Islam.

Dia menyesalkan negara-negara yang memiliki senjata pemusnah massal dan pernah menggunakannya, justru memboikot segala macam penelitian ilmiah di Iran.

"Secara bersama-sama, kita harus berjuang memberantas diskriminasi ilmiah antara negara maju dan berkembang," tuturnya.

Mengenai kerjasama dgn Indonesia, Zahedi menyatakan menyambut baik terutama kerjasama penggunaan nuklir di bidang medis, pertanian, pangan dan energi.

"Kami berharap akan ditindaklanjuti dgn dibentuk komite gabungan," katanya.

sumber Paling Lambat 2016, Indonesia Punya Pembangkit Nuklir : Mediaindo.co.id
Paling Lambat 2016, Indonesia Punya Pembangkit Nuklir