BULUTANGKIS JATIM BERAROMA AMERIKA
BULUTANGKIS JATIM BERAROMA AMERIKA
Saat tampil di pentas internasional, Tony Gunawan membawa bendera AS. Namun, Jatim butuh tenaganya dan meminta Tony untuk turun di ajang PON XVII Kaltim.
Peraih medali emas Olimpiade Sydney 2000 ini sudah enam setengah tahun bermukim di AS, tepatnya di West Covina, sebuah daerah yang terletak di luar Los Angeles. Tony sempat lupa jika dirinya pernah berlaga di ajang PON pada 1993. Saat itu pemain yang sekarang berusia 33 tahun tersebut juga memperkuat Jatim.
"Waktu itu kalah. Makanya saya lupa. Kalau menang pasti saya ingat," ujar Tony, yang kini berpasangan dengan Candra Wijaya dan menempati peringkat delapan dunia.
Saat ini Tony tengah dikontrak klub Denmark, Vaestjaelland. Lantaran masih memegang paspor Indonesia, ia tak menemui masalah ketika namanya didaftarkan untuk turun di PON. Apalagi Tony juga masih memiliki KTP Surabaya.
"Kebetulan PON tidak bentrok dengan jadwal klub sehingga saya bisa ikut," ujar Tony. Pasangan sehatinya, Candra, sebetulnya juga diminta bermain untuk DKI. Namun, Candra absen di PON karena ia dibutuhkan klub yang mengontraknya di Jepang.
Hadirnya pasangan Tony/Trikusharjanto membuat kekuatan Jatim di sektor ganda putra terdongkrak. Mereka sempat takluk dari ganda Jateng Rian Sukmawan/Yonatan Suryatama 21-19, 17-21, 20-22 di babak penyisihan grup nomor beregu, Rabu .
"Mereka memang lawan yang kelihatan paling kuat. Di nomor individu, mereka adalah penantang yang pantas diwaspadai," sebut Tony. Selain mengharap tenaga Tony di nomor beregu, Jatim juga mengandalkan Tony di nomor individu, yang digelar pada 12-16 Juli.
Dominasi Jawa
Sementara itu, partai semifinal nomor beregu cabang bulutangkis yang akan digelar Kamis masih didominasi kekuatan tim Jawa. Lantaran memiliki sejumlah pemain pelatnas, DKI berusaha dihindari tim mana pun.
Tak heran jika pertemuan Jatim vs Jateng di partai terakhir penyisihan grup, Rabu , berjalan sengit. Sementara itu Jabar mengacak susunan pemain ketika meladeni DKI. Mereka menyimpan tenaga untuk bertarung di semifinal. "Kalau mau meraih emas siapa pun lawannya harus kami kalahkan, termasuk DKI. Peluang semua tim sama," kata Tony.
Di putra, DKI ditantang Jatim dan Jabar berhadapan dengan Jateng, sedangkan di putri DKI bertemu Jatim dan Jabar menghadapi Jateng. Namun, di putra DKI masih punya kelemahan karena sektor ganda yang belum solid.
"Makanya kalau mau merebut emas kita harus amankan nomor tunggal, sedangkan di putri peluang mungkin lebih besar. Kebetulan pemain putri Indonesia yang memiliki peringkat dunia terbaik ada di DKI," ucap pelatih DKI, Joko Supriyanto.
sumber Bulutangkis Jatim Beraroma Amerika : BolaNews.Com
Bulutangkis Jatim Beraroma Amerika