UPAYA PENDONGKELAN LAPORTA DIMULAI SEJAK HARI PERTAMA
UPAYA PENDONGKELAN LAPORTA DIMULAI SEJAK HARI PERTAMA
Sejak terpilih sebagai el presidente Barcelona Juni 2003, Joan Laporta tampak belum bisa tidur nyeyak. Masalah yang menimpa dirinya seolah tak pernah berhenti. Mulai tuduhan keterlibatan sang adik ipar dengan rezim Jenderal Franco hingga upaya pendongkelan yang disusun para oposan Laporta.
Kursi sah Joan Laporta, tak pernah berhenti digoyang.
Juni 2005, beberapa hari setelah Barca meraih trofi La Liga pertama sejak lima 5 tahun nirgelar, adalah kali pertama Laporta diminta mundur. Sandro Rosell, wakil Laporta kala itu, bersama 4 direktur klub, menilai Laporta mulai berlaku otoriter.
Waktu itu Laporta sukses menggaet suara publik. Sebaliknya Rosell dkk. terdepak dari Camp Nou. Namun, hanya berselang 4 bulan, Laporta kembali digoyang. Nama Alejandro Echevarria, adik istri Laporta, ada di dalam daftar anggota Francisco Franco Foundation, musuh masyarakat Catalonia.
Karena mantan dewan direksi yang terdepak punya bukti tertulis soal kebenaran data tersebut, akibatnya Laporta mesti mengusir sang adik ipar dari kursi direktur. Setahun berlalu. Barca meraih gelar ganda, di La Liga dan Liga Champion.
Ternyata itu belum cukup. Pemilihan ulang menjadi agenda yang diusung para oposan. Alasan mereka, delapan hari pada Juni 2003 sudah dihitung tahun pertama Laporta di bangku presiden. Artinya periode sang presiden resmi habis per Juli 2006.
Untung Laporta punya tiga trofi sebagai tameng perang. Karena itu, saat pilpres direncanakan digelar September 2006, ia unggul mutlak di babak kualifikasi lantaran tak ada lawan yang setara.
Kini situasi berbalik 180 derajat. Laporta tak punya tameng cukup tebal alias catatan prestasi guna melawan desakan mundur. Terbukti ada 60,60% suara yang merasa keberatan dengan kinerja kubu Laporta. Berhubung perlu 66,6% untuk pemecatan otomatis, Laporta masih bisa bertahan.
Dengan segala kekuatan tersisa, Laporta menyuarakan niat mempertahankan kursinya. Maklum sempat berembus isu bahwa ia bakal mundur pekan ini. "Saya tak pernah memiliki niat untuk mundur. Kami masih menjadi pemimpin sah sehingga berusaha mengembalikan ketenangan di dalam klub," tegas Laporta.
Cruyff, Pendukung Sejati
Yang satu adalah presiden klub, sementara yang satu lagi pernah menyumbangkan prestasi super besar saat melatih klub bernama Barcelona. Ternyata kedua sosok penting El Barca ini memiliki kesamaan mutlak saat datang bareng untuk memberi suara pada referendum di Camp Nou, akhir pekan lalu.
Ya, mereka tak lain adalah Joan Laporta dan Johan Cruyff. Sungguh ironis karena kesamaan yang dimaksud di atas berupa siulan dan cemoohan dari pendukung fanatik Barca yang berada di sekitar Camp Nou. Kebetulan keduanya selalu saling dukung jika ada nada sumbang di media massa.
"Sangat tidak adil jika Laporta mengalami kekalahan mosi dalam referendum, setelah apa yang ia lakukan dalam lima tahun terakhir, hanya karena Barca tak memenangi apa-apa pada dua musim ke belakang," ujar Cruyff, yang juga bertindak sebagai penasihat Laporta, pada diario.
Meski secara prosedural langkah ini demokratis, situasi besarnya sangatlah buruk bagi citra Barcelona. "Segalanya negatif untuk klub, meski kondisi tim akan tak terpengaruh karena kami sedang tidak berada di pertengahan musim," lanjut pelatih era 1988-1996.
Kata pria Belanda itu lagi, di dalam sepakbola, kita tak pernah boleh menilai sesuatu hasil dalam basis bulan demi bulan. Penilaian harus dilakukan tahun per tahun atau bahkan dua sampai tiga tahun sekali. Fluktuasi sah terjadi dalam periode singkat asalkan hasil di akhir periode panjang tercapai.
Anggaran 380 Juta Euro
Datang dari Mana?
Sumber di ibu kota Catalonia menyebut bahwa Barcelona memiliki dana 380 juta euro untuk dibelanjakan. Jika benar, artinya angka ini bakal menjadi rekor dana terbesar sepanjang sejarah altas-bajas Los Azulgranas.
Dari mana datangnya kucuran fulus ini? Mengingat profit bersih Barca musim lalu hanya 15 juta euro, amat mungkin sebagian uang akan datang dari sektor penjualan pemain lama.
Pemasukan pasti senilai 16,09 juta sudah datang dari transfer Deco ke Chelsea , dan Giovani Dos Santos ke Tottenham Hotspur . Konon bakal menyusul angka-angka dengan minimal 2 digit dari penjualan Samuel Eto'o dan Ronaldinho.
Dua nama ini sudah diketahui umum tak masuk proyeksi pelatih baru Pep Guardiola untuk musim 2008/09. Meski begitu, minus 48,28 juta euro sudah menghadang menyusul pembelian Daniel Alves dan Martin Caseres dari Sevilla dan Villarreal.
Lalu dari mana datangnya pemasukan lain? Barca menyorot pada kenaikan persentase trading tahunan. Musim lalu angkanya menyentuh 315 juta euro. Dengan paket penjualan hak siar baru, Barca berharap selisih biaya operasional akan jauh lebih besar.
Mencari No. 9 Anyar
Dengan semakin santernya kepergian Samuel Eto'o, yang dipicu omongan Pep Guardiola bahwa sang striker tak lagi punya tempat di tim inti Barca, akan sangat menarik untuk menyikapi para calon pengganti pria Kamerun yang menyabet el pichichi 05/06 tersebut.
Semula Thierry Henry adalah favorit terkuat. Akan tetapi, dengan berlalunya musim 07/08, di mana bomber Les Bleus ini lebih sering menyisir sektor kiri, maka amat mungkin Barca akan berburu ujung tombak baru.
Bersama Lionel Messi di sisi kanan, Henry akan mengapit sang lone striker. Itu pun jika Guardiola masih mengadopsi patron baku 4-3-3 yang lekat dengan Frank Rijkaard, pendahulunya. Siapkah Bojan Krkic? Terlepas dari sensasi 10 gol yang ia bukukan musim lalu, publik tampak masih ragu.
Siapa-siapa saja kandidatnya? Ada empat nama terdepan: Emmanuel Adebayor, David Villa, Didier Drogba, dan Klas-Jan Huntelaar. Diego Milito, David Trezeguet, dan Andrei Arshavin ada di lapis kedua. Semua masih berpotensi masuk dengan catatan kemapanan Laporta tak lagi diusik. Pasalnya, sang presiden mengingatkan bahwa jika sampai ia turun, berarti semua negosiasi yang sempat dibangun untuk mendekati nama-nama tersebut bakal sia-sia.
sumber Upaya Pendongkelan Laporta Dimulai sejak Hari Pertama : BolaNews.Com
Upaya Pendongkelan Laporta Dimulai sejak Hari Pertama